Hanya di Indonesia yang mengkotak-kotakkan ada muslim Muhamadiyah dan NU. Menuduh yang Lebaran 21 pengikut Muhammadiyah dan yang Lebaran 22 pengikut NU. Pemerintah pun dituduh sebagai NU, tidak Muhammadiyah.Â
Padahal, di seluruh dunia, yang merayakan Lebaran 21 April karena mengikuti perhitungan ilmu astronomi, hisab. Bukan karena Muhammadiyah atau NU.
Jadi, siapakah yang benar-benar meraih kemenangan dan kembali ke fitrah di 1 Syawal 1444 Hijriah di +62? 21 atau 22?
Jawabnya, tentu, akan menjadi milik siapa saja yang pikiran dan hatinya bersih, serta ikhlas. Karena tahu dan paham mengapa Lebaran di 21 atau 22 April, bukan karena ikut-ikutan.
Terutama karena kebijakan dalam menentukan mana Idul Fitri yang dipilihnya menggunakan mata agama, mata pengetahuan, dan mata hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H