Jadilah saya menulis artikel sepak bola pertama di Tabloid GO dengan judul: "Memantapkan Kedudukan SSB (Selasa, 10 Agustus 1999).
Namun, usai Kid's Soccer, ternyata, tidak ada kelanjutan dari apa yang saya bicarakan mau pun apa yang terus saya tulis menyoal SSB dan sepak bola akar rumput.
Aktif menjadi Kolumnis Sepak Bola Nasional di Tabloid GO sejak 1999, saya pun mendapat penghargaan menjadi Kolumnis dengan label, Pengamat Sepak Bola Nasional oleh Tabloid GO. Andai Tabloid GO masih hidup, sampai sekarang pun saya tentu masih dengan ringan hati, mengisi kolom oponi di dalamnya.
Sampai Tabloid GO tutup, ternyata apa yang saya gemborkan, saya suarakan untuk Sepak Bola Akar rumput, tetap tidak ada kemajuan.
Saya pun sempat melayangkan Surat Terbuka dalam majalah Garda melalui artikel dengan judul "Delima Sekolah Sepakbola" yang tayang pada 21 Februari 2001.Â
Apakah ada perubahan di sepak bola akar rumput? Jawabnya, tidak dan tidak.
Padahal, semangat Ronny saat itu luar biasa. Ronny bahkan menginisiasi lahirnya Kursus Asisten Pelatih Remaja Youth Assistan Degree (YAD)! agar para pembina dan pelatih SSB khususnya yang ada di Jabodetabek, memiliki kompetensi  mengampu sepak bola akar rumput dengan benar.
Ketika itu belum ada kursus Lisensi Pelatih D sampai A, Yang ada masih Lisensi S-1, S-2 dll.
Kursus  di gelar pada 19-25 November 2000 di Diklat Ragunan dengan panitia penyelenggara IM DKI Persija Selatan, di bawah naungan Pengda DKI, dengan instruktrur langsung Ronny Pattinasarany, Yopie Lepel, dan Eddy Simon. Peserta kursus diprioritaskan dari tim peserta Kid's Soccer Tournament. Di antaranya ada Ely Idris, yang setiap pagi menjadi teman diskusi di kamar saya.
Sayang, Kursus itu pun menjadi yang pertama dan terakhir. Namun, sebagai Ketua Kelas Kursus, saya menyempatkan membuat Album Kenangan yang berisi biodata peserta kursus, sehingga, sampai sekarang saya dapat mengamati rekan-rekan alumni yang masih aktif di sepak bola dan mana yang sudah tidak aktif.
Selepas Tabloid GO tutup, jujur, saya malas melanjutkan menulis tentang sepak bola, namun bertemu dengan Yusuf Kurniawan  (Yuke) yang sebelumnya juga wartawan Tabloid GO dalam Kompetisi Liga TopSkor yang digagasnya, adrenaline saya khususnya untuk memperjuangkan sepak bola akar rumput dibangkitkan lagi oleh Yuke. Yuke meminta saya aktif lagi dengan menjadi kolumnis sepak bola nasional di Harian TopSkor. Ratusan artikel saya kirim ke Harian TopSkor.Â