Apa yang terjadi? Banyak anggota grup tetap tidak merespon, meski sudah membaca informasi, HPnya juga dipegang dan tidak jauh dari dirinya.
Kejadian ini, banyak dialami oleh kelompok kegiatan formal dan nonformal, tetapi saat membagikan informasi di dalam grup wa, para anggotanya, berbuat seenak perut sendiri. Seolah menjadi orang yang tidak punya otak dan tidak punya kepribadian.
Diharapkan hanya merespon bisa hadir atau tidak, misalnya, dalam acara/kegiatan yang sudah disepakati, sampai acara/kegiatan dijalankan, orang-orang yang tidak komitmen, tetap menunjukkan KEPONGAHAN sikap APATIS, dengan tidak merespon/tidak menjawab.
Kasus ini, setali tiga uang dengan FIFA. Meski sejak awal sudah berkomitmen dengan Indonesia, lalu pihak Indonesia ada yang mengingkari komitmen, FIFA pun menarik diri, tetapi sampai detik ini, tetap belum merespon pertanyaan publik sepak bola dunia, tentang apa alasan pastinya, mencoret Indonesia.Â
Bahkan FIFA juga tetap apatis (acuh tak acuh, tidak peduli, masa bodoh) meski berbagai pihak menghendaki jawaban pasti, alasan mengapa menghapus nama Indonesia.
Di sisi lain, atas kasus ini, FIFA pun dituduh tidak berkomitmen, karena menggunakan Standar Ganda, karena berbeda dalam menyikapi Rusia dan Israel dalam Piala Dunia, meski keduanya sama-sama melakukan pelanggaran yang dinilai sama.
Agar mendapat ampunan
Dari contoh kasus dua drama tersebut, agar ibadah saya, kita, khusyuk, marilah diri saya, kita, terus bercermin, merefleksi diri, instronspeksi diri, untuk menjadi orang yang selalu komitmen terhadap langkah dan perbuatan apa pun yang telah saya, kita sepakati bersama keluarga, saudara, sahabat, teman, di tempat pekerjaan/kegiatan formal-nonformal, kegiatan olahraga, kegiatan masyarakat, hingga sampai hal yang terkait dengan bangsa dan negara.
Ingat, bila saya, kita, mengingkari komitmen, ditambah tidak merespon alias menjadi pribadi yang apatis di ranah apa pun, maka saya, kita ini bukan makhluk sosial dan bukan pula makhluk beragama. Mungkin, bisa disebut BUKAN MANUSIA. (Setan atau lainnya).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H