Altruisme, berbuat baik mendahulukan kepentingan orang lain wajib cerdas. Pikirkan kesehatan, mental, dan "kemampuan" diri.
(Supartono JW.Ramadhan7.1444H.29032023)
Hari ke-7, fase 10 hari pertama ibadah Ramadhan 1444 Hijriah, yaitu fase Rahmat (kasih), di berbagai media massa dan televisi Indonesia banyak menyajikan berita yang memotret drama tentang "kasih".
Dua drama altruisme
Yang paling seru, Rabu, 29 Maret 2023, di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ada drama tentang kasus 'transaksi mencurigakan'. Bahkan, drama ini berlangsung terbuka untuk masyarakat umum dan disiarkan langsung oleh beberapa stasiun televisi nasional.
Hemat saya, di dalam adegan drama tersebut ada aktor yang sedang berupaya membongkar kejahatan pencucian uang di negeri ini. Kisah ini tentu membuktikan bahwa ada sosok manusia yang lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain (negara dan rakyat).
Sikap tersebut adalah kebalikan dari sikap mementingkan diri sendiri atau egois.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) orang yang paham (sifat)-nya lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain (kebalikan dari egoisme) atau sikap yang ada pada manusia, yang bersifat naluri, berupa dorongan untuk berbuat jasa kepada manusia lain, disebut altruisme.
Pendek kata, altruisme disebut juga sebagai perilaku yang mendahulukan orang lain dibandingkan diri sendiri.Â
Terkait yang terjadi dalam drama di Gedung DPR menyoal pencucian uang, dan ada pihak yang sedang berupaya membela negara dan rakyat, saya sebut, aktor bersangkutan adalah orang yang altruisme.
Di sisi lain, hingga saya menulis artikel ini, di Republik ini, juga sedang terjadi pergulatan orang-orang dan pihak-pihak.yang sama-sama sedang berjuang untuk kebenaran dan kebaikan, dari sudut pandangnya masing-masing.