Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

(3) Kisah Alphard Sakti dan Memberi Teladan

25 Maret 2023   17:36 Diperbarui: 25 Maret 2023   17:39 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Siapa meneladani?

Sejak kasus Mario, masyarakat Indonesia terluka pikiran dan hatinya, sebab khususnya para pejabat di Kementerian Keuangan, selama ini benar-benar dianggap tidak tahu diri. Memanfaatkan keadaan dan jabatannya, mengeruk uang rakyat untuk memperkaya diri, keluarga, kelompok dan golongannya.

Kasus Mario masih sangat hangat. Belum usai dan masih ada pihak yang wajib menelusuri harta-harta pejabat lainnya. Terlebih, beberapa anggota keluarga mereka juga masih tidak tahu diri, masih mempertontonkan gaya hidup hedon di tengah masyarakat.

Sudah begitu, Republik ini juga kini dipenuhi keluh kesah warganet dan netizen tentang perilaku para petugas Bea Cukai di Bandara yang memajaki barang masuk seenak perutnya. Bahkan, atas kasus ini, ada pegawai Milenial Direktorat Pajak yang sampai menulis surat terbuka, atas perilaku dan apa yang terjadi di lingkungan kerjanya, dari bawahan sampai atasan.

Di tengah persoalan yang masih membuat rakyat muak, bila benar, Sri Mulyani memanfaatkan jabatannya dengan meneladani dijemput di apron dengan mobil pribadinya, pun ada pengawalan yang mobilnya juga ada tulisan yang tertangkap kamera wartawan rakyat, ini jelas kisah yang menyedihkan.

Bagaimana rakyat akan belajar menjadi tahu diri. Sebab, yang dicontohkan oleh para pejabat juga perilaku tidak tahu diri.

Menyoal Alphard masuk apron, karena dianggap terlalu berlebihan memiliki privilege yang sangat tidak pantas. Bahkan dengan klarifikasi dari PT AP II, netizen beranggapan tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari kinerja Sri Mulyani sebagai Menkeu. Tidak heran pula banyak anak buahnya yang pamer harta di media sosial, meski harta dari mana?

Yang pasti, sebagai manusia biasa, saya cukup prihatin, sebab di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini, masih saja +62 diganggu oleh sikap tidak tahu diri orang-orang yang seharusnya menjadi teladan untuk anak buahnya dan juga rakyat meski alasannya bekerja untuk rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun