Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Versus Suriah U-20, Tampillah Layaknya Kontestan Piala Dunia U-20

4 Maret 2023   10:15 Diperbarui: 4 Maret 2023   10:19 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pasukan Garuda yang dipersiapkan ke Piala Dunia U-20, akan kembali diuji di Piala Asia U-20 2023 setelah dalam laga pertama fase Grup A ditekuk Irak U-20 2-0.

Akankah pasukan Shin Tae-yong (STy) yang bahkan telah disiapkan dengan biaya mahal, TC sampai di 5 negara (Korea Selatan, Prancis, Spanyol, Turki, dan Indonesia), mampu memberikan garansi kemenangan saat meladeni Suriah U-20 di Stadion Lokomotiv, Tashkent, Uzbekistan, pada Sabtu (4/3/2023) pukul 19.00 WIB. 

Persoalan klasik

Sama-sama menelan kekalahan 0-2 pada laga sebelumnya. Indonesia takluk dari Irak, sedangkan Suriah dibekuk Uzbekistan, akan menjadi pembuktian, khususnya bagi anak-anak Garuda yang memang disiapkan untuk Piala Dunia U-20, tetapi dalam waktu tidak lama telah menelan kekalahan dari New Zealand dan Guatemala yang sama-sama sudah mendapat tiket ke Piala Dunia U-20. Lalu digebuk Irak. 

Semua kekalahan kunci masalahnya adalah persoalan klasik. Mengulang yang itu-itu saja. Di antaranya lemahnya lini pertahanan, rendahnya penyelesaian akhir, budaya membuat kesalahan sendiri, tradisi kurang berani, watak kurang percaya diri, yang pondasinya ada pada kecerdasan intelektual, otak dan personality, kepribadian pemain.

Bila masalah-masalah tersebut tidak dapat diatasi oleh para pemain yang sudah dipercaya berjersey Timnas Indonesia U-20, maka mengadapi Suriah pun akan sulit memenangi laga. Apalagi versus tuan rumah Uzbekistan. Jangankan berharap meraih prestasi di Piala Asia, lolos dari fase Grup pun, sekadar mimpi.

Masalah kecerdasan

Atas kondisi Timnas Indonesia U-20 yang tampil di Piala Asia dalam keadaan pincang pun, seharusnya tidak lagi menjadi pembahasan dan tidak menjadi bahan berita di media massa. 

Kondisi Timnas Indonesia U-20 yang tidak diperkuat oleh beberapa pemain yang dibutuhkan, namun pemain yang dibutuhkan tidak dapat bergabung, sejatinya dialami oleh banyak Timnas bahkan sampai event sekelas Piala Dunia. Sehingga, kondisi Garuda U-20 yang terus diperbincangkan tampil belum lengkap, tidak perlu diungkit-ungkit terus.

Maksimalkan pemain yang ada. Pemain yang ada pun bertanggungjawab memberikan penampilan yang terbaik dengan pondasi cerdas otak dan kepribadian. Lupakan pemain yang tidak ada. 

Bahkan tidak menutup kemungkinan, bila pasukan yang sekarang ada mampu menunjukkan kompetensi dan siap untuk ke Piala Dunia, menurut saya, lupakan pemain yang egois dan hanya mementingkan diri sendiri. Tidak perlu terus diagungkan dan dipuja-puja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun