Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Liga Fair Play (LFP) IJSL U-14, Praktikkan Fair Play Bukan Sekadar Kata-Kata

8 Februari 2023   16:00 Diperbarui: 8 Februari 2023   16:49 1427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sportif adalah bersifat kesatria, jujur. Sementara, arti fair play dalam Kamus Bahasa Indonesia-Inggris, artinya
perlakuan wajar, permainan yang adil.

Dari berbagai literasi juga dijelaskan, fair play adalah kesadaran yang selalu melekat, bahwa lawan bertanding adalah kawan bertanding yang diikat oleh pesaudaraan olahraga. Jadi, fair play merupakan sikap mental yang menunjukkan martabat ksatria pada olahraga. Nilai fair play melandasi pembentukan sikap, dan selanjutnya sikap menjadi landasan perilaku.

Fair Play, sudah dipopulerkan oleh federasi olahraga dunia di cabang olah raga (cabor) apapun. Beberapa ahli menyebutkan, Fair Play sebagai "Very Essence of Sport" atau memiliki arti lain jiwa dan olahraga. Sehingga Fair Play tidak hanya diterapkan di dunia olahraga, namun di kehidupan keseharian juga. 

Siapa pun dapat dikatakan menjadi pemain, pelatih, ofisial, manajemen, orang tua, penonton, dan lainnya, ter fair play, yaitu ketika melakukan tindakan terpuji seperti menghormati lawan, menghormati wasit dan perangkat pertandingan, serta menerima hasil pertandingan tanpa melakukan protes. 

Sikap Fair Play pun dapat terdeskripsikan dalam praktik seperti bermain jujur, menerima kekalahan dengan berbesar hati, patuh dan disiplin kepada regulasi, menghormati lawan, wasit dan perangkat pertandingan, ofisial, penonton.

Selain itu Fair Play juga terdeskripsi saat menomorsatukan kepentingan sepak bola. Artinya, tidak merusak suasana kompetisi. Menjaga kehormatan dan martabat semua pihak yang terlibat dalam kompetisi.

Termasuk juga tidak ada korupsi dalam berbagai segi. Selama ini orang memahami koruptor mengambil uang yang bukan haknya. Dalam Fair Play, maksudnya tidak.korupsi waktu dll.

Juga tidak menggunakan obat-obatan terlarang. Tidak melakukan rasisme, tidak melakukan kekerasan, kerusuhan, anarisme, perjudian. 

Turut mencegah tindakan yang membahayakan, melawan, merusak, dan sebagainya. Sikap Fair Play juga tidak mendiskreditkan, tidak memutar-balik fakta, menentang "ngeyel". Dan, menjadikan sepak bola sebagai pondasi kehidupan dunia nyata yang lebih baik.

Dengan demikan, dapat disimpulkan bahwa sikap sportif, termasuk bagian dari sikap fair play.

Betapa pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam Fair Play yang bukan sekadar untuk dipahami bagi segenap insan yang terlibat di dalamnya. Karenanya, wujud dan aplikasi Fair Play wajib di praktikkan oleh manajemen, pelatih, ofisial, orangtua, pemain, wasit, penonton yang terlibat dalam LFP IJSL U-14, memberi dampak dan implikasi kepada masyarakat luas dalam kehidupan bermasyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun