Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Membentuk Karakter Timnas ala Shin Tae-yong

2 September 2020   08:20 Diperbarui: 2 September 2020   19:49 5889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indikatornya, saat STY memanggil pemain masuk timnas, sudah tidak lagi melihat siapa pemain itu, apakah langganan timnas atau bukan? Ia melihat secara utuh dan tentunya juga dengan berbagai pertimbangan dan masukan.

Saat pemain sudah dalam TC di bawah pengawasannya, gabungan intelegensi dan personalti yang berujud satu dalam sikap kehidupan bernama mental pemain, menjadi perhatian utama.

Pemain yang bermental adalah pemain yang cerdas dan mampu mengendalikan dirinya sendiri dan mampu santun dan menghargai setiap aturan yang diterapkan. Sehingga, bagi pemain yang terbiasa tak taat aturan dan "sombong" akan sangat mudah teridentifikasi meski hanya dalam sikap dan perbuatan di luar lapangan.

Jadi jangan heran, beberapa pemain yang dianggap bintang dan langganan timnas, tak dipanggil ke TC. Begitu pun pemain dalam TC, dicoret dan dipulangkan pun tanpa harus melihat situasi di lapangan.

Pelajaran yang paling menarik adalah, hanya selang beberapa jam sebelum timnas terbang ke Kroasia, dua pemain yang terlambat hadir latihan pagi karena ketiduran, lantas tanpa ampun dicoret dari skuat yang siap terbang.

Saat saya diskusi dengan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri menyoal pemain yang dipanggil masuk timnas, Indra bilang, STY punya standar tinggi untuk merekrut pemain menjadi pasukannya. Jadi, jangan khawatir, bila ada pemain yang tak layak meski dalam satu aspek pun, pasti akan dicoret.

Apa yang disampaikan Indra pun sudah terbukti. Jadi, hanya dari aspek intelegensi dan personaliti saja, pemain yang tak memiliki mental dan attitude baik, maka pasti terbaca. Artinya peman bersangkutan pun tak cerdas dan belum tahu apa itu karakter.

Kedua, catatan saya, STY tidak khawatir dengan persoalan teknik dan fisik pemain. Sebab, saat nama-nama pemain timnas yang dipanggil TC terpublikasi di media massa, dan publik membanding-bandingkan pemain yang dipanggil dengan pemain yang tak dipanggil, STY tetap yakin dengan pilihannya.

Lebih dari itu, STY adalah sosok yang sangat percaya kepada sebuah proses. Meski terbatas waktu untuk memproses pemain timnas dalam TC, tapi dengan program yang disusun, STY sangat percaya diri bahwa pemain timnas akan mampu mencapai teknik dan fisik sesuai level yang ditargetkan.

STY tak peduli dalam laga uji coba timnas kalah, meski publik mengkhawatirkan mental pemain akan jatuh. STY telah menjadikan karakter, mental, dan kecerdasan pemain adalah pondasi, sehingga kekalahan dalam uji coba masih dalam kategori proses.

Kepada awak media pun, STY tak pelit berbagi mengenai kondisi pemain yang ditanganinya. Semisal saat STY mengapresiasi perkembangan timnya yang sudah 3 hari berlatih di Kroasia sejak tiba pada Minggu (30/9/2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun