Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bapak Presiden, Mengapa Polemik Logo HUT Ke-75 RI Terus Dibiarkan?

16 Agustus 2020   14:06 Diperbarui: 16 Agustus 2020   14:13 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Hanya tersisa hitungan jam, detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI. Namun, polemik menyoal logo HUT RI ke-75 terus bergulir.

Entah kebetulan atau disengaja, bila dilihat dengan kasat mata, logo resmi HUT Kemerdekaan RI ke-75 yang mejeng di spanduk, memang seperti simbol dan lambang suatu agama. Itu jelas-jelas pasti dan benar adanya. 

Entah kebetulan atau disengaja, bila logo tersebut pun ternyata bukan menggambarkan logo agama yang dimaksud yang sekarang resmi nempel, lalu menggambarkan salah satu agama yang lain, pasti akan menimbulkan polemik pula di tengah rakyat.

Namun, mengapa pemerintah sampai meloloskan dan sampai mengesahkan bahwa logo itu menjadi resmi. Di mana logikanya?

Bukannya pemerintah meredakan ketegangan, karena keberadaan Logo tersebut akhirnya menjadi polemik, apa ini memang rencana pemerintah membenturkan rakyat yang mendukung dan menjadi pengagum oligarki yang otoriter dengan rakyat Indonesia yang mayoritas.

Sungguh, di tengah persiapan perayaan HUT RI ke-75 yang faktanya kedaulatan rakyat juga terus diberangus, dibungkam, rakyat terus berada dalam lembah penderitaan dan kemiskinan serta ketidakadilan, kini Logo pun dijadikan alat untuk membenturkan rakyat.

Apa susahnya, menarik logo tersebut dan nyatakan Logo tersebut sudah tidak berlaku! Sebab, faktanya kini berbagai pihak di masing-masing daerah juga telah melakukan aksi protes dengan caranya masing-masing. 

Di mana kepekaan rasa, empati, dan simpati, serta rasa peduli pemimpin negeri ini? Hingga masalah logo terus dibiarkan berlarut? Apa memang menunggu rakyat benar-benar marah dan bergerak sendiri-sendiri?

Lihat, di Aceh, bahkan rakyat dengan berani mengecat logo karena logo tidak mencerminkan Kebineka Tunggal iIkaan bila dilihat dengan kasat mata, karena ada susunan logo yang menggambarkan simbol agama tertentu!

Mengapa Pihak Istana sampai "ngeyel?" Ke mana Presiden kita melihat situasi yang sangat tak nyaman dan sangat rentan menyulut disintegrasi bangsa.

Bukannya malah pihak Istana ngeyel! Bagaimana tidak disebut ngeyel,  lewat juru bicara presiden, Fadjroel Rachman, malah menanggapi terkait video viral yang memperlihatkan spanduk logo HUT RI ke-75 dicat warga di Aceh lantaran dianggap mirip simbol suatu agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun