Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kongres Biasa Askot PSSI Kota Depok, Sepak Bola Akar Rumput Akan Ditertibkan!

8 Agustus 2020   14:17 Diperbarui: 8 Agustus 2020   14:25 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Kongres ikuti aturan protokol Covid-19. Sumber; Supartono JW

Seusai KB ditutup, Ketua Umum Askot PSSI Depok, Mayadi Rakasiwi pun menyambut baik harapan yang saya sampaikan menyoal program afiliasi, pembinaan, dan kompetisi sepak bola kelompok umur/akar rumput (usia dini dan muda) yang akan digulirkan, sebab Askot PSSI Depok dapat menjadi contoh untuk Askot/Askab /Asprov di seluruh Indonesia yang menjadikan Klub dan SSB dalam satu wadah resmi, tidak terpisah/sendiri-sendiri.

Afiliasi, pembinaan, dan kompetisi akar rumput.

Terkait Program Kerja Tahun 2020 tentang kompetisi tingkat kelompok umur atau usia dini dan muda (akar rumput) baik tingkat internal maupun tingkat Asprov Jawa Barat. Mayadi akan berupaya agar agar Askot PSSI Depok menjadi contoh menyoal afiliasi, pembinaan, dan kompetisi sepak bola akar rumput yang benar dan resmi.

Sehingga dalam pelaksanaan program nanti, semua klub anggota Asosiasi PSSI Kota Depok sudah memiliki SSB.

Semisal, 2 Klub Liga 3, 16 Klub Divisi Utama, 16 Klub Divisi I, dan 20 Klub Divisi II, semuanya wajib memiliki SSB. Jadi secara otomatis, SSB di kota Depok akan ada 54.

Sehingga saat digulirkan Piala Suratin berbagai kelompok Umur, maka meski namanya atas nama Klub, namun, semua klub sudah memiliki SSB.

Setiap klub dapat melahirkan SSB atau melakukan kerjasama dengan SSB yang sudah ada, namun SSB tersebut tidak memiliki klub sebagai lanjutan pembinaannya.

Ini adalah mimpi dan harapan yang sudah berulang kali saya sampaikan kepada PSSI melalui berbagai artikel yang sudah saya tulis, pun sudah lekat saya bicarakan dengan Direktur Teknik sebelumnya, Danurwindo, dan penerusnya, Indra Sjafri. SSB harus satu pintu, terafiliasi di PSSI (Askot/Askab/Asprov, dan PSSI pusat).

Sebagai contoh, SSB di Kota Depok saat saya dirikan Asosiasi SSB Kota Depok (ASSBD) pada 2001, teregistrasi dan terafiliasi ada 30 SSB. Namun, saat SSB tersebut dinaikkan pangkatnya, diregistrasi dan diafiliasi oleh Pengcab PSSI Kota Depok (sebelum jadi Askot) pada tahun 2012, hanya tersisa 15 SSB yang bertahan secara administrasi maupun manajemen.

Catatan saya, dari 15 SSB itu, kini di antaranya juga sudah menjadi bagian dari klub-klub anggota Asosiasi PSSI Kota Depok. Namun, dari 54 Klub yang ada,  2 Klub Liga 3, tak memiliki SSB, Berikutnya di Divisi Utama, dari 16 Klub, hanya 5/6 Klub yang memiliki SSB. Begitu pun di Klub Divisi II, tak lebih dari 5 Klub yang memiliki SSB. Pun di Klub Divisi II.

Padahal, ASSBD masih diandalkan oleh Askot PSSI Kota Depok sebagai patner untuk pembinaan dan kompetisi SSB. Perlu dicatat, SSB anggota ASSBD, bukanlah anggota Askot PSSI Kota Depok bila tak diregistrasi dan afiliasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun