Jadi, masyarakat pun resah, karena maksud bagi-bagi uang rakyat dari pemerintah, dinilai masih belum tepat sasaran, dan teknisnya pun, meski akan langsung melalui rekening penerima, sudah terbaca, dana pun nantinya akan kembali diendapkan dulu, untuk dicari bunga banknya, sebelum dikucurkan.
Yang pasti, dari pengalaman anggaran Covid-19 yang enam ratus triliunan saja, sudah lima bulan baru cair 20 persen. Bagaimana dengan bansos untuk pekerja bergaji di bawah 5 juta? Akan berapa lama diendapkan bila benar, bansos akan benar-benar ada.
Bagaimana pula skema bantuan pinjaman tanpa bunga untuk keluarga nanti?
Rakyat sudah sangat paham, bahwa para pejabat di pemerintahan yang seharusnya amanah, benar-benar tak dapat dipercaya karena apa yang seharusnya segera sampai ke rakyat, selalu "diatur dan dipermainkan" dulu oleh para pembantu Presiden ini, baik para Menteri maupun pemimpin daerah yang memang sudah terbukti selama ini melakukan budaya mengendapkan anggaran belanja pemerintah maupun daerah.
Jadi, mohon Bapak Presiden, benarkah yang akan menerima bansos 600 ribu sebulan hanya para pekerja yang terdata di BPJS Ketenagakerjaan yang masih aktif? Tepatkah sasarannya bila hanya untuk mereka?
Kini, rakyat juga sedang menunggu bukti dua minggu yang Bapak harapkan untuk kinerja para Menteri dalam merealisasikan anggaran Covid-19 yang baru cair 20 persen. Benarkah mereka akan merasakan penderitaan rakyat dan berbalik memiliki hati dan perasaan, sense of crisis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H