Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara Anji-Profesor, Jerinx, Peluru Perak WHO, dan Para Menteri Jokowi

4 Agustus 2020   09:15 Diperbarui: 4 Agustus 2020   21:33 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Berbeda dengan Jerinx, Anji yang kini malah sudah dilaporkan ke polisi, juga mencoba menggiring opini kepada masyarakat bahwa corona ini tidak menakutkan dan dalam siaran di chanel youtube nya, memberikan informasi bahwa obat Covid telah ditemukan.

Memang sangat menarik dan unik untuk kisah dua musisi Indonesia ini yang mencoba ikut masuk ke ranah yang bukan bidangnya, namun terlihat sudah seperti praktisi dan pakar. Apakah ada musisi lain di dunia ini yang bersikap seperti Jerinx dan Anji? Sepertinya, untuk model kasusnya, saya belum pernah menonton atau membaca kisahnya dari belahan dunia lain.

Di saat kemenarikan dan keunikan terjadi di Indonesia baik dari pihak pemerintah, rakyat, hingga dua musisi, dari Kompas.com, Senin (3/8/2020), Badan Kesehatan Dunia ( WHO) pada Senin (3/8/2020) justru memperingatkan, mungkin tidak akan pernah ada "peluru perak" untuk Covid-19, meski pembuatan vaksin terus dikejar.

WHO lalu mendesak para pemerintah dan warga negara untuk fokus melakukan langkah-langkah dasar yang sudah diketahui, seperti pengujian, pelacakan kontak, social distancing, dan mengenakan masker, karena masyarakat justru telah membentuk tatanan hidup baru (new normal) di tengah mencuatnya krisis ekonomi, meski corona terus mengganas.

Kini, di tengah permasalahan para menteri Jokowi yang masih tidak memiliki sense of crisis di tengah pandemi dan malah mengendapkan anggaran PAPC-19 yang baru cair 20 persen meski corona sudah mewabah di bulan kelima, lalu masyarakat yang tetap "ndableg" tidak memperhatikan dan tak peduli pada corona, ditambah dua musisi yang menambah keruh suasana, maka lengkaplah kemenarikan dan keunikan itu.

Jadi, apakah ungkapan WHO tentang tidak akan ada peluru perak ini tak membawa dampak pada para menteri, masyarakat Indonesia dan dua musisi ini?

Bila Pak Presiden memberikan waktu dua minggu kepada para menteri untuk kerja keras dalam PAPC-19, lalu Anji dan Hadi Pranoto bahkan sudah dilaporkan ke polisi karena perbuatannya yang dianggap menyesatkan, bagaimana dengan Jerinx?

Ingat, WHO bahkan sudah seperti pasrah karena mengungkap corona masih akan ada dibumi ini bertahun-tahun dan tidak akan ada peluru perak yang dapat diartikan masih akan sulit menemukan obat atau vaksin untuk menyingkirkan corona.

Mari kita tunggu pergerakan para menteri Jokowi dalam dua minggu ke depan, kita tunggu perkembangan kasus Anji dan sang profesor, dan bagaimana dengan sikap Jerinx yang masih "dibiarkan" di tengah corona yang terus menggerus Indonesia. 

Bila WHO juga masih banyak dianggap oleh dunia ada konspirasi di balik corona, maka rakyat Indonesia juga tahu, ada pihak di Indonesia malah menjadikan corona sebagai kendaraan untuk mencari keuntungan. Bingungkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun