Untuk ke sana, harus melewati kafe-kafe. Tetapi Jeanneke Pis kalah pamor. Saat kami datang, tak banyak turis. Hanya hitungan jari. Tidak seperti pengunjung Manneken Pis yang ramai.
Pengunjung bisa naik ke bagian tertinggi Atomium. Sayang karena keterbatasan waktu, kami tidak memiliki waktu naik ke bagian tertinggi Atomium.Â
Terlebih untuk naik perlu menunggu lama karena antrian yang relatif panjang, sementara lift untuk menuju ke atas hanya satu. Sekitar 30 menit harus menunggu. Padahal bila sampai mencapai puncak Atomium, di atas dek observasi, pemandangan kota Brussels tampak 380 derajat.
Detilnya, sembilan buah bola baja berdiameter 18 m dihubungkan dengan eskalator dalam silinder-silinder mencapai 114,8 kaki, salah satu yang terpanjang di Eropa. Jendela di bola paling atas menyajikan pemandangan kota Brusel, sedangkan bola yang lain menampilkan ekshibisi tahun 1950-an kecuali tiga buah bola yang tertutup bagi pengunjung karena tidak memiliki penyangga vertikal.
Uniknya, tadinya monumen ini hanya didesain untuk berdiri selama 6 bulan namun karya arsitek Andr Waterkeyn ini bisa bertahan sampai sekarang dan kepopulerannya sebagai tujuan turis bisa menyaingi Manneken Pis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H