Jangan asal memberikan materi pelajaran, tugas, dan tagihannya, dan terpenjara oleh ketuntasan belajar dari Kurikulum seperti Kompetensi Dasar (KD) dan yang lainnya yang harus tuntas, tapi KBM malah hanya sekadar tempelan, tak bermutu, dan tak dikuasai oleh siswa, terlebih dalam waktu yang terbatas karena belajar melalui DOV dan bersembunyi di balik kata-kita agar siswa mencari sendiri, dapat menyelesaiakan sendiri, kreatif, dan inovatif.
Tetapi, dalam kondisi seperti ini, inilah saatnya para guru menjadi model bagi para siswanya.
Semisal, sebelum mengajar satu materi hingga penugasan/tagihan. Berikan contoh dulu karya gurunya sesuai materi yang akan diajarakan/didik dan tagihan yang akan diminta.
Jadi, siswa dapat melihat contoh tagihan sambil belajar teori langsung dari contoh karya gurunya, baik sebuah karya biasa atau karya yang sudah terpublikasi di media.
Bila pembelajaran dimulai dari guru yang menjadi model, maka siswa dan orang tua akan naik nilai rasa percaya dan minatnya dalam pembelajaran DOV. Sehingga, pembelajaran DOV/PJJ akan ke luar dari paradigma lama, bahwa guru hanya mencekoki siswa dengan tugas dan menyuruh siswa menyelesaikan sendiri tanpa ada panduan konkrit dari guru. Namun, bila guru memberi contoh model yang merupakan karya asli guru, tentu akan berbeda.
Intinya, di masa pandemi corona, KBM dengan sistem DOV atau PJJ, guru wajib menjadi model dan panutan bagi siswa, bukan malah bersembunyi di balik DOV dan PJJ, hanya sekadar memberikan tugas dan tugas, bahkan tanpa ada umpan balik (feddback) pada siswanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H