Dengan ekspresi marah dan suara yang bergetar, meninggi, Jokowi mengutarakan kejengkelannya atas kinerja tersebut.
"Perasaan ini tolong sama. Kita harus sama perasaannya. Kalau ada yang berbeda satu saja, sudah berbahaya," imbuhnya.
"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa nggak punya perasaan? Suasana ini krisis," tegas Jokowi.
Dalam lanjutan video, Jokowi meminta para menteri untuk melakukan kerja yang ekstra dalam menangani pandemi Corona. Jokowi pun mengancam akan membubarkan lembaga dan perombakan kabinet jika diperlukan.
"Langkah apapun yang extra ordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Jokowi sambil mengangkat ketua tangannya.
Di luar hal tersebut, yang mengagetkan, Jokowi mencontohkan banyaknya anggaran yang belum dicairkan. Ia menyebutkan, anggaran kesehatan yang sudah dianggarkan sekitar Rp 75 triliun baru cair sebesar 1,53 persen. Jokowi juga menyinggung penyaluran bantuan sosial yang masih belum optimal 100 persen di saat masyarakat menunggu bantuan tersebut.
Atas peristiwa marah Presiden yang baru dipublikasikan sepuluh hari setelah kejadian, kira-kira apa langkah terdekat Jokowi dalam menyikapi hal ini?
Apakah kira-kira langkah extra ordinary itu dan siapakah menteri yang akan di reshuffle serta lembaga apa yang akan dibubarkan?
Atau atas kejadian ini, ada menteri yang tahu diri dan merasa tak bisa bekerja sesuai harapan, lalu akan mengundurkan diri dari kabinet?
Rasanya akan menjadi berita besar, bila ada menteri kabinet yang dengan legowo mengundurkan diri karena kinerjanya memang tak sesuai harapan. Namun, menyangkut undur diri ini, rasanya masih belum menjadi budaya dan tradisi di masyarakat kita. Budaya tahu diri dan merasa malu itu masih mahal. Padahal, mengundurkan diri itu nilainya lebih tinggi dari pada dipecat.
Semoga penayangan vidoe Jokowi marah  yang baru dipublikasikan setelah sepuluh hari disimpan, maksudnya memang benar-benar satu, yaitu untuk diketahui publik karena rakyat perlu tahu, bukan berakar dan bercabang dan sekadar pengalih isu RUU-HIP dan isu lainnya.