Sebelas hari yang lalu, ternyata Presiden Jokowi marah kepada para menteri kabinetnya. Namun, mengapa kemarahannya akhirnya dibocorkan ke publik setelah sepuluh hari? Marah pada 18 Juni 2020, lalu 28 Juni 2020 dishare ke publik? Bagaimana kisahnya?Â
Diketahui Presiden Jokowi terlihat kesal dan marah saat membuka rapat terbatas bersama para menteri kabinetnya pada 18 Juni. Â Kemarahan Presiden ternyata baru diunggah di akun YouTube Setpres pada 28 Juni dan langsung membikin media massa dan televisi, berbagai pihak, hingga masyarakat heboh membicarakannya.
Yang paling diingat dan banyak dibahas saat semalam dan pagi ini, Senin (29/6/2020), dari kemarahan Jokowi ini adalah menyoal anggaran Covid-19 yang berjumlah 75 triliun, namun ternyata baru cair 1,52 persen. Padahal dana itu sejak wabah corona hadir sangat ditunggu oleh berbagai pihak termasuk rumah sakit dan rakyat untuk bantuan sosial. Ini memang benar-benar keterlaluan.
Dipublikasikannya kemarahan Jokowi ini, menurut Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI, Bey Triadi Machmudin mengatakan awalnya video itu bersifat internal. Namun setelah dipertimbangkan, menurut Bey, banyak beberapa hal dari pernyataan Jokowi yang perlu diketahui publik. Maka, video Jokowi akhirnya diunggah.
"Karena awalnya Sidang Kabinet Paripurna tersebut bersifat intern, namun setelah kami pelajari pernyataan Presiden, banyak hal yang baik, dan bagus untuk diketahui publik sehingga kami meminta izin kepada Bapak Presiden untuk mempublikasikannya. Makanya baru di-publish hari ini," kata Bey kepada wartawan, Minggu (28/6/2020).
Ditayangakannya Video Jokowi marah ini, secara politis tentu sudah dipikirkan matang, namun sejatinya ada juga yang berpikir bahwa video Jokowi marah juga dijadikan salah satu alat untuk meredam opini masyarakat yang kini sedang kisruh dengan RUU-HIP.
Sehingga, video ini seperti disengaja dalam rangka mengalihkan perhatian dari RUU HIP dll. Pasalnya, video ini telah diendapkan selama sepuluh hari sebelum.ditayangkan.
Yang pasti, selain ada tujuan suci agar rakyat tahu presiden marah, sepertinya memang ada tujuan lain mengapa video ini baru ditayangkan Minggu (28/6/2020).
Bagi rakyat pada umumnya, inilah "politik". Politik ini ibarat pohon, akaranya di bawah mencengkeram ke mana-mana, dahannya di atas menyebar bercabang ke berbagai arah, meski tujuan si pohon tetap menuju atas, meninggi sebelum roboh atau ditebang atau mati.
Kembali ke video kemarahan Jokowi, di dalam video itu terlihat Jokowi memberikan pengarahan di depan para menteri kabinetnya dengan nada yang meninggi. Jokowi geram para menterinya bekerja seperti layaknya kondisi normal.
"Lha kalau saya lihat bapak ibu dan saudara-saudara masih melihat ini sebagai masih normal, berbahaya sekali. Kerja masih biasa-biasa saja. Ini kerjanya memang harus ekstra luar biasa, extra ordinary," kata Jokowi seperti arahannya kepada Kabinet Indonesia Maju dalam rapat terbatas 18 Juni 2020 lalu, seperti yang ditayangkan kanal YouTube Setpres pada Minggu (28/6/2020).