Saat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan kepada dunia bahwa pandemi corona sudah memasuki "fase baru dan berbahaya". Lalu, negara lain dan para ahli di Indonesia juga sepakat bahwa Indonesia dapat menjadi hotspot virus corona dunia, karena penanganan corona oleh pemerintah dianggap "compang-camping", Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bikin kisah pemerintah dalam menangani corona semakin bertambah negatif.
Meski hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkenalkan sebuah sistem navigasi yang dianggap bisa memahami perkembangan Covid-19 yang dinamis. Sistem tersebut bernama Bersatu Lawan Covid (BLC) dan hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, pada Rabu, (24/6/2020).
Jokowi mengemukakan bahwa sistem ini bisa menentukan suatu zonasi tingkat penularan Covid-19 di sejumlah daerah, Tetap saja kisah yang dibikin Kemendagri menjadi pertanyaan berbagai pihak dan rakyat serta bikin heboh.
Apa kisah yang bikin heboh dari Kemendagri? Ternyata, Kemendagri membikin lomba video inovasi dalam menghadapi tatanan kenormalan baru (new normal) untuk pemerintah daerah.
Terang saja apa yang diperbuat Kemendagri, seolah juga ingin ikut unjuk panggung dan menjadi bahan berita agar terlihat andil dalam kasus corona. Maka, lomba yang "aneh" ini dijadikan momentum untuk Kemendagri agar dilihat ikut "berperan" dan bekerja.
Biasanya, lomba itu diadakan dalam suasana kemeriahan, kesenangan, dan kebahagiaan. Tapi, kok ini ada lomba di tengah suasana rakyat sedang sedih dan berduka. Mana menggelontorkan hadiah ratusan miliar, padahal output hasil lomba hanya berujud sebuah video. Ironis.
Ratusan miliar hanya untuk video dan hasil video pun tak akan menjamin membikin corona dapat dijinakkan dan new normal berjalan lancar. Sementara rakyat juga sangat butuh bantuan sosial. Ini Kemendagri umbar uang ratusan miliar hanya untuk video yang sebetulnya, seharusnya video itu malah seharusnya yang bikin Kemendagri saja. Ada-ada saja. Luar biasa!
Atas peristiwa lomba yang di luar kebiasaan ini, di tengah situasi rakyat sedang berduka, maka Komisi II DPR RI pun menyoroti "nyelenehnya" Kemendagri.
Komisi II DPR RI meminta Kemendagri tidak membuat kegiatan yang tak berfaedah.
"Saya berharap pemerintah berhentilah, membuat kegiatan-kegiatan yang jauh dari faedah begini," ucap Wakil Ketua Komisi II DPR Yaqut Cholil Qoumas kepada wartawan, Selasa (23/6/2020).
Yaqut mengatakan dana yang disiapkan untuk pemenang lomba tersebut lebih baik digunakan untuk mengatasi pandemi COVID-19. Menurutnya, memperbanyak tes rapid dan tes swab kepada masyarakat akan lebih berdampak bagi penanganan wabah Corona.