Harapan terwujudnya penyempurnaan Kurikulum Filanesia akan segera terealisasi.
Di tengah polemik antara Shin Tae-yong (STY) dengan PSSI, yang terus menjadi bahan "gorengan" media nasional, dan menyeret Indra Sjafri dalam "perang statement", semoga Ketua Umum PSSI akan segera dapat menyelesaikan masalah dengan tegas, tepat, dan bijak, karena sejak awal memang bisa jadi ada masalah yang belum terklarifikasi dan terkomunikasikan.
Namun, jujur dalam hal ini saya melihat, mengapa media nasional begitu sangat berkepentingan dalam mengapungkan polemik ini? Ada apa hayoo?
Revisi Kurikulum Filanesia dan Afiliasi SSB
Di luar persoalan polemik dengan STY ini yang menjadi "bias" karena persoalan sudah di ranah media, ada hal lain yang sejatinya sudah sangat fokus untuk dikerjakan oleh Indra Sjafri sebagai Direktur Teknik PSSI sebelum persoalan STY muncuat.
Jadi, baiknya saya membahas masalah positif yang memang sangat dinanti oleh sepak bola nasional dari akar rumput sampai timnas.
Jauh sebelum konflik dengan STY, sebagai Dirtek PSSI, Indra sudah merencanakan akan segera menyentuh sepak bola akar rumput dengan lanjutan Program Afiliasi SSB dan Program Satu Pintunya, agar fungsi, keorganisasian, kedudukan, hingga pembinaan, pelatihan, dan kompetisi SSB benar-benar sesuai arah dan tujuan yang benar dari federasi bernama PSSI. Sebab, bila sekolah formal ada dibawah kendali Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, maka SSB sebagai sekolah non-formal dalam cabang sepak bola, harus ada dalam kendali PSSI.
Nah, sebelum program afiliasi dan satu pintu digulirkan, mengingat tugas Direktur Teknik PSSI yang cukup banyak, terlebih semua timnas juga sangat membutuhkan perhatian serius, maka sambil seiring sejalan, Indra Sjafri akan melakukan revisi dan penyempurnaan Kurikulum Filanesia terlebih dahulu.
Dalam diskusi melalui jaringan telepon dengan saya, Sabtu (20/6/2020), Indra telah cukup menerima masukan dan apa saja langkah-langkah dalam merevisi dan menyempurnakan Kurikulum Filanesia tersebut.
Di antara langkah tersebut, tentunya nanti akan melibatkan berbagai pihak dan stakeholder terkait, terutama adanya tim ahli kurikulum yang akan turut dilibatkan, selain para instruktur kepelatihan dan para pelatih/pemain nasional yang sudah memiliki pengalaman selama ini.
Danurwindo Bapak Filanesia