Bila benar-benar mau berbenah, mau bersih-bersih, maka secara organisasi, federasi PSSI harus benar-benar diisi meja yang lengkap namun simpel dan efektif.
Tetapi, saya tetap pesimis, mau dibikin seperti apa organisasi dan internal PSSI, bila di dalamnya hanya sebagai tempat "berpolitik" dan kendaraan "politik", serta ruang bagi kepentingan dan kepentingan yang dibentengi oleh Statuta bikinan "mereka" juga, mustahil sepak bola nasional akan "bergerak".
Kendati kini timnas U-16 dan U-19 lolos ke babak final Piala Asia, kemungkinan dua timnas muda ini akan menjadi ajang bulan-bulanan lawan. Kecuali timnas U-19 yang digadang-gadang menjadi cikal bakal timnas U-20 Indonesia di Piala Dunia. Bila tim ini digarap oleh pelatih yang tepat, maka minimal dapat mengimbangi lawan dan nantinya publik sepak bola nasional hanya menjadi penonton laga timnas negara lain. Bahkan terburuknya, Piala Dunia U-20 di Indonesia akan menjadi turnamen yang sepi penonton, karena publik sepak bola nasional enggan ke stadion karena timnas Garuda sudah kandas lebih awal.
Sementara, melihat stok pemain yang ada, dengan kompetisi yang terkendala, maka meski masih menyisakan tiga laga di Kualifikasi Piala Dunia, timnas senior juga akan menjadi lumbung gol bagi lawan.
Lalu, apa sejatinya tujuan kompetisi Liga 1 dan turunannya di Indonesia? Yang alan kembali digelar? Karena sulit nyambung dengan kebutuhan PSSI, pelatih klub Liga 1 pun didominasi orang asing yang tidak mengakar dengan sepak bola nasional.
Di sepak bola akar rumput anak-anak di bina dan dilatih apa, begitu masuk klub latihannya juga apa?
Memang begitu berat PR PSSI. Ibarat tubuh manusia, maka tidak akan ada bagian tubuh yang dapat bergerak bila otak tidak memimpin dan memberikan arahan dan petunjuk serta perintah.
Namun, PSSI di NKRI, bagian tubuh saja dapat menggerakkan bagian tubuh yang lain, dapat memimpin, mengarahkan, dan memerintahkan. Tahu di mana benang kusutnya? Publik pasti tahu dan paham. Itulah mengapa PSSI terpuruk sepanjang 90 tahun.
Bagaimana akhir kisah STY? Bagaimana kelanjutan Sekjen dll? Bagaimana kompetisi? Bagaimana timnas-timnas? Bagaimana Piala Dunia? Bagaimana meja-meja di PSSI? Bagaimana PT LIB? Dan, Â bagaimana-bagaimana lainnya? Kita tunggu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H