Dipuji karena dianggap telah sukses menangani pandemi Covid-19, pernah nol kasus dalam satu hari, dan menjadi negara percontohan new normal di dunia, dengan semua aktivitas sudah dibuat dalam skema new normal seperti tempat umum mulai dari gereja hingga sekolah dibuka. Bahkan, siswa pun diizinkan bersekolah sejak Minggu lalu.Â
Ternyata, hari ini, dalam beberapa jam yang lalu, berbagai media nasional  telah melansir bahwa Korea Selatan (Korsel), Kamis (28/5/2020), melaporkan ada 79 Kasus Baru Covid 19 seperti dilaporkan oleh Reuters.
Malahan, berdasarkan keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), angka ini merupakan jumlah kasus baru harian terbanyak sejak 5 April.Â
Kasus tambahan itu tercatat pada Rabu tengah malam dan menambah total menjadi 11.344 kasus dengan 269 kematian di seluruh Korsel. Dalam keterangannya, KCDC menyebut sedikitnya ada 68 kasus tambahan yang merupakan infeksi domestik dan muncul ketika otoritas kesehatan berjuang melawan wabah yang berkembang terkait fasilitas logistik perusahaan e-commerce.Â
Kluster baru, ditemukan di ibu kota Seoul yang padat penduduk. Setelah kluster Itaewon, kini Korsel dihadapkan pada kluster perusahaan e-commerce Coupang di Bucheon, Seoul Selatan. Sekitar 4.100 pekerja dan pengunjung kini melakukan isolasi mandiri. "Sebanyak 80% sudah diuji," kata Wakil Menteri Kesehatan Korsel Kim Gang-lip, pada wartawan dikutip dari AFP.Â
Kim memprediksi kasus baru akan terus meningkat seiring tes yang dilakukan. Jumlah kasus kemarin adalah peningkatan terbesar sejak pengumuman 81 pasien baru, di 5 April lalu.Â
Sebelum laporan hari ini, sejatinya meskipun penularan virus corona di Korsel masih terus terjadi, Korsel telah mengambil kebijakan melonggarkan pembatasan. Tempat usaha seperti beberapa kafe di negeri gingseng itu telah dibuka dan mwnggunakan jasa robot barista untuk melayani konsumen.Â
Tak ketinggalan, produsen mobil Hyundai KIA juga sudah mengoperasikan pabriknya. Lalu, beberapa pertandingan olahraga seperti bisbol sudah diizinkan berlaga namun tanpa disaksikan penonton di lapangan.
Keberanian Korsel melonggarkan kebijakan hingga membuat kondisi new normal, adalah buah dari kerja kerasnya yang berhasil menekan jumlah kasus infeksi dan korban meninggal karena didukung oleh berbagai fasilitas teknologi informasi yang digunakan sebagai peranti menekan penyebaran COVID-19.Â
Namun, atas pujian karena keberhasilan dalam menekan virus corona dan menjadi negara percontohan new normal, dengan adanya laporan kasus hari ini, Korsel kini terancam gelombang kedua COVID-19.Â
Karenanya, pada Kamis (28/5/2020) ini, Korsel pun memberlakukan kembali aturan jaga jarak sosial (social distancing) yang sejak awal bulan ini sempat dilonggarkan oleh pemerintah setempat.Â