Tanpa terasa Ramadan dan Idul Fitri di tengah pandemi corona telah berlalu. Namun, corona masih akan sampai kapan ada di bumi ini dan akan terus membikin segala bentuk dan aktivitas tak normal, tak terkecuali untuk olah raga bernama sepak bola.Â
Namun, karena corona, maka untuk persiapan itu semua, SSB Sukmajaya masih menunggu perkembangan corona. Bila ternyata, hingga akhir tahun 2020, corona tak reda, maka festival antar provinsi ke-3 tahun 2020, dipastikan tak terlaksana.Â
Sambil menunggu pandemi corona reda, dalam usia ke-21 tahun, di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang masih berlangsung, ada baiknya sisi lain perjalanan SSB Sukmajaya hingga kini telah berusia 21 tahun saya ungkapkan.Â
Minimal untuk memberikan semangat dan motivasi khususnya bagi para pengurus, tim pelatih, Â orang tua, dan siswa SSB Sukmajaya yang kini masih aktif, juga sebagai pengingat bagi para pengurus, tim pelatih, orang tua dan siswa alumni SSB Sukmajaya, dan umumnya untuk publik sepak bola nasional, bahwa mendirikan, membina, melatih sepak bola anak-anak usia akar rumput (dini dan muda) tidak semudah membalik telapak tangan.Â
Di dalamnya wajib senantiasa ada dan terjaga rasa militansi, empati, simpati, peduli, besar hati, dan rendah hati. Bila, tidak, maka tidak akan bertahan hingga sekarang.Â
Catatan yang paling disyukuri oleh SSB Sukmajaya, sejak didirikan 2 Agustus 1998, dan lahir 16 Mei 1999 adalah:
Dari 16 SSB peserta turnamen SSB resmi tersebut, dapat dilihat, hingga kini mana SSB yang bertahan. Namun, yang pasti, itulah 16 SSB cikal bakal yang melahirkan SSB menjamur di Indonesia.Â
Kids Soccer Tournamen, adalah tonggak kebangkitan sepakbola akar rumput Indonesia, tonggak hadirnya sebutan SSB, tonggak turnamen usia muda pertama di Indonesia, dan tonggak hadirnya sponsor dana dan sponsor media terbesar perdana juga. Dan, SSB Sukmajaya termasuk di dalamnya.Â
Turnamen yang hanya diikuti oleh SSB terpilih (benar dalam manajemen) di Kota Depok ini berlangsung pada 7 hingga 15 Juli 2001 di Stadion Kostrad Cillodong, sekaligus saat babak final, dijadikan momentum peresmian berdirinya Asosiasi Sekolah Sepak Bola Depok (ASSBD) pada 15 Juli 2001.Â
Saat merumuskan lahirnya ASSBD, ruang kerja Ronny (Direktur Pembina Usia Muda PSSI) menjadi saksi bagaimana propsoal ASSBD saya tulis dan lahirkan. Pada akhirnya, saat itu di dukung juga oleh Edy Simon  dan Yopie Lepel yang satu ruang kerja dengan Ronny, muluslah draf lahirnya ASSBD.Â
ASSBD yang saya lahirkan dan didukung Ronny, langsung saya kenalkan kepada teman-teman pembina SSB di Depok, dan lahirlah ASSBD pada 15 Juli 2001.Â
Peresmian dibuka oleh Sekum Persikad di Stadion Kartika Kostrad Cilodong Depok, sementara Prasasti Pendirian ditandatangani oleh Wali Kota Depok pertama, Badrul Kamal.Â
Setelah itu, Persikad pun luluh dan mengakomodir pemain yang di bina oleh SSB dalam naungan SSB. Bahkan saat Persikad naik kasta ke Divisi 1, Tim Suratin U-18 Persikad pertama tahun 2003 dipercayakan penuh kepada ASSBD.Â
Jadi, saya melahirkan ASSBD, tujuannya agar pemain binaan SSB di Depok diakui dan terakomodir di Persikad dengan regulasi yang jelas. Kini, ASSBD sebagai asosiasi SSB pertama di Indonesia (berdasarkan catatan Ronny saat itu) masih tegak berdiri di tangan teman-teman pembina SSB di Kota Depok.Â
Namun, proposal pendirian asli, papan bingkai peresmian, dan Surat Prasasti Pendirian masih tersimpan aman sebagai sejarah di sekretariat asli ASSBD, di Jalan Studio Alam TVRI Perum Sukmajaya Permata Blok G.10 Depok, yang sekaligus sebagai sekretariat SSB Sukmajaya.Â
Sejak didirikan, lalu terafiliasi di Pengcab PSSI Depok (kini Askot), telah berkiprah dalam kompetisi internal PSSI Depok, merangkak dari Divisi II, lalu promosi ke Divisi I, dan akhirnya sukses promosi ke Divisi Utama Askot PSSI Depok.
KEEMPAT, Selepas itu, SSB Sukmajaya dan Sukmajaya FC terus aktif dalam pembinaan dan pelatihan. SSB Sukmajaya terlibat dalam kompetisi ASSBD dan Kompetisi Anak Gawang Persija Selatan.Â
Berkat merger dengan Klub AL-Izhar Pondok Labu, maka anak-anak SSB Sukmajaya merasakan kompetisi sepak bola akar rumput yang cukup ketat dari gawang A, B, C hingga Remaja Taruna (Remtar).Â
Saat itu Kompetisi Anak Gawang Persija Selatan adalah salah satu barometer pembinaan dan kompetisi sepak bola di Jabotabek, bersama Kompetisi  Anak Gawang di Persija Pusat dan Persija Timur, dan nama SSB masih baru merangkak naik, dan mulai menjamur.Â
Hingga tahun 2014, tercatat, Festival atar SSB yang bertajuk 3Wulan SSB Sukmajaya terselenggara hingga 9 episode. Tidak dilanjutkan lagi, sebab festival SSB menjamur.Â
Namun, demikian, karena keterbatasan waktu dalam pengolaan, hingga saat ini, SSS masih satu wadah dengan SSB Sukmajaya.
Sebab, banyaknya event kompetisi yang dikuti oleh SSB Sukmajaya seperti Liga IJSL, Liga Pertamina, dan Liga Topskor, Â maka SSB Sukmajaya puasa menyelenggarakan event festival/turnamen/kompetisi hingga tahun 2017.Â
Sejatinya, saat Liga Kompas Gramedia pertama kali di buka, SSB Sukmajaya sudah diundang oleh Dede Supriyadi (Direktur Liga Kompas) untuk bergabung mewakili Kota Depok langsung masuk Divisi Utama, namun saat itu SSB Sukmajaya menolak, karena belum siap.Â
Kemudian untuk saya sertakan dalam event lanjutan 3Wulan SSB Sukmajaya, yang berganti baju menjadi Festival Sepak Bola antar Provinsi (FSBAP) yang didukung oleh Askot PSSI Depok dan Disporyata Kota Depok.
Akhirnya FSBAP perdana yang terselenggara pada 25 Desember 2018, berjalan sukses dengan peserta SSB terpilih antara lain: Bina Taruna (DKI), Kabomania (Jawa Barat), Salfas Soccer (Banten) dan SSB Sukmajaya ssbagai penyelenggara.Â
Begitu pun, rencana Festival Sepak Bola antar Propinsi se-Jawa tahun 2020 yang sedianya akan diselenggarakan pada bulan September, tentu akan terunda juga karena wabah corona.Â
Semoga, pandemi corona segera berakhir, SSB Sukmajaya tetap dapat bertahan dan konsisten melakukan pembinaan dan pelatihan di ranah akar rumput. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H