Jika sudah menemukan hasil akhirnya, ya sudah gak perlu dipikirkan lagi yang sudah lalu. Masih banyak kesempatan di depan sana yang bisa kita ambil.Â
Kelima, kita tidak harus tahu semua hal dan tudak perlu mengomentari, bila bukan ahlinya dan tidak memahami  segalanya. Istilah FoMO atau fear of missing out, kini disebut-sebut menjadi penyakitnya Millennials dan Gen Z.Â
Mereka akan merasa cemas kalau terlewat hal viral sekali saja. Pokoknya mereka harus tahu hal apa yang sedang ramai, khususnya di media sosial, agar merasa dianggap di lingkungannya. Sikap ini hanya akan menguras tenaga dan pikiran saja, buang-buang waktu. Lebih baik melakukan hal positif lain yang bukan kategori ikut-ikutan "sok tahu".Â
Keenam, manusia tempat kesalahan. Seharusnya kita semua sudah sadar dengan pola pikir ini. Tapi tetap saja, jika ada sebuah masalah, inginnya mencari siapa yang salah. Tidak legowo dan merasa dirinya paling benar dan hebat.Â
Untuk itu, agar hidup kita senantiasa tenang, berbesar hati, ikhlas, rendah hati hingga kita memiliki sikap yang selalu dapat menerima keadaan, enam pola berpikir tersebut wajib tertanam kuat dalam pikiran dan hati kita, dan dapat diaplikasikan, diamalkan dalam Bulan Suci Ramadhan ini.Â
Meski Bulan Suci Ramadhan kali ini tidak biasa, maka dengan sikap menerima keadaan, yakin kita akan menjalankan ibadah Ramadhan dengan khusu. Aamiin.Â