Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

(0) Ramadhan Tak Biasa, Refleksi dan Introspeksi

22 April 2020   18:56 Diperbarui: 25 April 2020   17:31 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: doc.Suoartono JW

Sementara dari berbagai literasi, refleksi diri adalah meditasi atau pemikiran serius mengenai karakter, tindakan, dan motif seseorang. 

Mengapa selama ini berbagai masalah sosial, politik, hukum, ekonomi dll, terus mengemuka, sebab, setiap individu/masyarakat/pemimpin selalu sibuk dengan rutinitas dan budayanya, meski selalu menuai masalah dan konflik, tanpa ada upaya untuk refleksi dan evaluasi? 

Bahkan meski ada ruang dan waktu untuk refleksi serta evaluasi, dilakukan dengan tidak kualitas. Sebab, untuk sebagian orang, refleksi dan evaluasi terkesan sulit atau merepotkan dan membuang waktu. Padahal, refleksi diri penting dan dibutuhkan setiap orang/masyarakat/organisasi/instansi/parlemen/pemerintah. 

Sejatinya untuk diri sendiri, refleksi diri bisa dilakukan secara rutin setiap tahun, bulan, minggu, bahkan setiap hari, demikian pula untuk masyarakat/organisasi/instansi/parlemen/pemerintah dan karena sangat penting, maka harus dihilangkan pemikiran bahwa melalukan refleksi itu merepotkan dan buang waktu. 

Lalu kira-kira bagaimana langkah untuk refleksi dan evaluasi yang sangat vital itu? Banyak cara dan modelnya. Ada yang dengan cara persis model meditasi, duduk tegap bersila, mata terpejam, ada yang dengan cara tidur terlentang dan berbahagai model lainnya, lalu mengosongkan pikiran, mengingat dan mengidentifikasi semua peristiwa yang telah dilalui, kemudian memilah, hingga akhirnya memilih langkah baru dari semua peristiwa. 

Prinsipnya saat melakukan refleksi ambillah konsentrasi berpikir dengan berhenti dari proses langkah kehidupan, ambil langkah mundur dari kehidupan atau situasi tertentu. 

Berikutnya, lihat, identifikasi, dan dapatkan perspektif tentang apa yang diperhatikan dan lihat. Dengarkan panduan batin Anda. Berikan ruang dan waktu bagi kebijaksanaan dalam diri untuk hadir. 

Bertindak, identifikasikanlah langkah-langkah yang Anda perlukan untuk bergerak maju demi menyesuaikan, mengubah, atau meningkatkan kualitas hidup. Perlu diingat, hal penting saat refleksi adalah, merenungkan segala hal tentang diri sendiri, siapa Anda dan apa yang Anda inginkan untuk hidup Anda. 

Tanyakan pada diri sendiri apa keterampilan, kekuatan, atau bakat unik diri sendiri, berikut dengan kelemahan Anda. Apa yang disukai dan tidak disuka. Apa yang membuat Anda termotivasi dan bersemangat? 

Berikutnya, memikirkan apakah Anda telah menggunakan keterampilan yang dimiliki dengan baik, atau apakah Anda telah menjadi orang yang dihargai orang lain, apakah Anda menghargai diri sendiri, dan apakah Anda telah memberikan yang terbaik bagi diri sendiri, teman, dan keluarga? 

Bagi organisasi, bagi masyarakat, bagi instansi, bagi parlemen, bagi pemerintahan, hingga bagi kepemimpinan negeri ini? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun