Saya melihat, karakter Ketum PSSI yang diharapkan ini, ada dalam sosok Mochamad Iriawan. Jadi, bila kini Pengurus dan Exco PSSI sudah ada yang berlatar belakang dari partai politik, maka Iriawan juga wajib tegas memberhentikan pengurus/Exco yang mencoba-coba ke luar dari jalur visi-misi dan tujuan PSSI.
Termasuk pada sosok empat calon kandidat Sekjen, Deputi 1, Deputi 2, dan Dirketur Keuangan tersebut. Meski sudah terbukti dari empat sosok ini sekarang ada yang sedang terlibat dengan organisasi keagamaan dan partai politik, tetap yang menjadi acuan adalah kemampuan profesional dan kebutuhan PSSI. Lalu, memastikan bahwa PSSI butuh tenaga mereka berdasarkan visi-misi dan tujuan.
Mungkin perlu PSSI sadari, bahwa mundurnya Ratu Tisha, ternyata tidak terlalu menjadi kekecewaan publik, meski publik juga mengakui prestasi Tisha. Namun, berpatokan pada visi-misi, tujuan, dan tugas-tugas sesuai wewenangnya itulah, maka saat Tisha mundur atau bahkan diberhentikan, alasannya sangat dapat diterima.
Kini, sudah mengerucut empat sosok untuk empat kursi, semoga publik sepak bola nasional juga akan segera memiliki respon dan tanggapan menyoal layak tidaknya mereka. Namun, demikian keputusan memilih empat sosok yang menurut saya memang layak duduk di posnya tersebut adalah hak mutlak Ketum dan PSSI.
Semoga publik segera turut merespon, empat calon kandidat juga tidak ada lagi yang ragu bergabung menjadi pengurus PSSI, dan PSSI yakin dengan pilihan dan kandidatnya. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H