Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengelola Kisah Masa Lalu dengan Benar

19 April 2020   23:39 Diperbarui: 20 April 2020   00:25 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengutip rilis dari IDN Times.com, Rabu (15/1/2020), ada 5 kerugian yang akan menghampiri hidup Anda, bila suka baper mengungkit masa lalu. 

Pertama, Anda dianggap sebagai pembongkar aib. Mengungkit masa lalu orang lain, merupakan sesuatu yang tidak baik. Karena, banyak hal dari masa lalu tersebut sangat ingin dilupakan oleh orang yang bersangkutan.

Mungkin Anda tidak tahu, tapi ada serpihan-serpihan pahit yang pasti sangat ingin dihilangkan orang itu dari ingatannya. Jika Anda terus mengungkitnya, maka Anda adalah pembongkar aib yang bisa menyakiti hati orang lain. 

Kedua, Anda dihindari orang-orang. Tidak banyak orang yang suka ketika masa lalunya diungkit. Sehingga, tidak ada juga yang suka dengan orang yang selalu menceritakan kembali kisah pahitnya di masa lalu. Alhasil, Anda pasti akan dijauhi jika terus menerus menjadi orang yang menceritakan kisah yang ingin mereka lupakan. 

Ketiga, hidup di masa lalu dan tidak menikmati masa kini. Orang yang selalu mengingat kisah masa lalu tidak pernah benar-benar hidup di masa kini. Dia hanya sibuk mengingat kejadian apa yang bisa dia ceritakan kembali dari pengalaman pahit atau memalukan seseorang. Entah kenapa, baginya hidup di dunia masa kini terasa sulit sekali untuk dijalani. 

Keempat, setiap ada kejadian, Anda hanya fokus pada hal-hal yang memalukan bagi orang lain. Menikmati momen merupakan hal yang sulit bagi orang yang senang mengungkit masa lalu orang lain.

Baginya, mencari kesalahan dan hal-hal memalukan bagi orang lain justru terasa lebih menyenangkan dibanding apa pun. Tanpa disadari, Anda sedang  merugikan diri sendiri. 

Kelima, Anda tidak memperhatikan bagaimana cara memperbaiki diri sendiri. Masa lalu orang lain bukanlah konsumsi publik yang bisa dengan mudahnya Anda sebar ke mana-mana. Menyibukkan diri dengan kegiatan kurang berfaedah ini juga akan membuat Anda tidak fokus pada diri sendiri.

Padahal, sudah pasti masa lalu Anda sendiri bukanlah hal yang luar biasa dan bebas dari kesalahan. Bagaimanapun juga, kisah masa lalu siapa pun tidak berhak Anda ceritakan pada siapa-siapa. Siapa tahu, Anda akan mengalami hal yang serupa karena Hukum Tuhan pasti berlaku. 

Meski maksud kita baik, mengungkit dan mengingat masa lalu baik dalam bentuk cerita/foto/video ke dunia maya, namun bila ada pihak yang tidak berkenan, tetap akan menimbulkan masalah, apalagi bila ditebar di dunia maya/medsos. 

Ayo songsong kisah masa depan kita. Bila kisah masa lalu ada jejak dan faktanya yang negatif atau positif, tetap dapat dijadikan  pondasi pengalaman untuk terus melangkah lebih baik ke depan, baik bagi diri kita sendiri atau orang lain, namun tak harus terpublikasi di dunia maya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun