Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Imbaun Tak Cocok untuk Masyarakat Kita

26 Maret 2020   10:09 Diperbarui: 26 Maret 2020   10:19 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumrbe: rolisupiawan.com

Secara pribadi, saya mengucapkan turut berduka, semoga almarhumah Eyang Sujiatmi Notomiharjo, Ibunda Presiden Jokowi, khusnul khatimah. Aamiin. 

Menyoal virus corona: 

Benarkah kebijakan Presiden Jokowi tak melockdown Indonesia Benar? Jawabnya benar, karena mempertimbangkan berbagai "kondisi" Indonesia yang berbeda dengan negara lain. 

Bila dijawab salah, ya benar juga, sebab karena tidak tegas melockdown, apapun alasannya, korban terdampak virus terus bertambah secara signifikan. 

Fakta yang kini sudah terjadi adalah karena tidak ada lockdown, maka beginilah Indonesia terkini, yang setiap hari masyarakat mendengar laporan perkembangan virus corona dari juru bicara pemerintah, yang tidak ada kata surut, corona terus merajalela dan terus menjangkiti rakyat. 

Fakta, yang belum terbukti adalah, bila pemerintah atau Presiden Jokowi benar-benar mengintruksikan Indonesia di lockdown. Namun, di luar akibat yang akan terjadi, yang pasti akan signifikan dapat ditekannya penyebaran virus corona. 

Menyikapi fakta yang kini sudah terjadi, korban terdampak virus terus bertambah, masyarakat masih tetap semaunya sendiri, tidak mengindahkan instruksi untuk berdiam diri di rumah. Masih banyak karyawan yang masih masuk bekerja. 

Lalu, masyarakat yang mencari makan dari usaha sektor informal juga tetap beraktivitas seperti biasa, karena terpaksa. Terminal bus antar kota juga masih beroperasi. Bus-bus antar kota juga masih mengangkut penumpang yang mudik dan balik lagi antar kota. Juga moda transportasi lainnya.

Bagaimana virus tidak semakin merajalela di Indonesia. Sementara, Presiden hanya berinstruksi, dan aksi langsung yang berdampak kepada rakyat masih minim dan terbatas, dan instruksi agar masyarakat tetap di rumah juga tak di gubris. 

Mengapa masyarakat kita masih tak acuh, tak menggubris imbauan Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota? Bahkan masyarakat juga tetap banyak yang mengungkap "hidup dan mati" sudah di atur Gusti Allah. 

Maka, dalam situasi gawat dan darurat pun, masyarakat tetap terlihat "abay" akan bahaya virus corona yang terus memakan korban. Inilah masyarakat Indonesia. Mengapa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun