Bapak Presiden, tolong "diamkan" para menteri, para staff ahli, dan siapa pun yang coba terus sok-sok an membela Anda dan pemerintah, sebab, rakyat tahu, "mereka" hanya sedang mencari muka kepada Anda.Â
Demi mengabdi kepada Anda agar tidak "dipecat" namun sejatinya, ketika mereka berbicara di media massa, di depan layar kaca, sungguh membikin rakyat jengkel.Â
Di kepala "para pembantu Anda" ini, hanya kepentingan diri sendiri dan kepentingan politik yang didahulukan, sehingga saat melakukan klarifikasi, penjelasan, dan perdebatan di ruang publik, sangat nampak ego pribadinya karena tujuan pribadi dan golongannya, bukan untuk kepentingan rakyat.Â
Begitu pun harapan kepada media massa dan media televisi, Setop mengundang nara sumber dari para pembantu Presiden yang terus membikin gaduh, malah menambah persoalan dan konflik, kontraproduktif, dan membikin rakyat resah, gerah, dan terpecah belah.Â
Setop virus Corona dijadikan lahan politik. Setop "mereka terus membikin narasi dan wacana "sok benar", "merasa paling benar", "sok jagoan", dll.Â
Mari cegah virus Corona tanpa embel-embel politik yang virusnya malah ditebar oleh para pembantu Presiden ini!
Sekali lagi, media massa dan media televisi, setop mengundang para pembantu Presiden yang kontraproduktif.Â
Jangan kalian hanya mengejar rating, dan "orang-orang itu saja yang hilir mudik diundang. Malah ada dalam satu urutan waktu, satu orang bergilir di satu televisi ke televisi lain, dan terus menebar masalah dan pongah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H