Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

66 Gubernur Zaman Batavia, Tak Ada yang Merasa Bersalah atas Banjir Jakarta

26 Februari 2020   11:08 Diperbarui: 26 Februari 2020   11:11 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Bahkan menurut penulis Amerika Serikat yang selama beberapa tahun menjadi staf kantor penerangan AS (USIS) di Jakarta,  menyalahkan pendiri Batavia JP Coen karena mendirikan kota di atas rawa-rawa. 

Lebih jelas lagi, bila coba kita baca dan pahami fakta Jakarta sejak zaman Kerajaan Tarumanegara. Bisa kita simak dalam Prasasti Tugu Jakarta Utara yang kini tersimpan di Museum Sejarah Jakarta. Jakarta yang berada di dataran rendah, sejak 15 abad lalu sudah akrab dengan banjir. 

Jakarta yang terletak di dataran rendah sejak zaman Kerajaan Tarumanegara, memang sering dilanda banjir. Peristiwa yang terjadi 15 abad lalu itu sempat terekam dalam Prasasti Tugu di Jakarta Utara yang kini disimpan di Museum Sejarah Jakarta. 

Selain itu, nama daerah di Ibu Kota juga ada yang diawali oleh nama depan Rawa. Ada Rawa Bangke, Rawa Badak dan lainnya, dan semua ada sejarahnya. 

Bila kini di zaman Gubernur Anies Banjir lalu semua yang berseberangan atau lawan politik Anies, seolah menjadi pahlawan kesiangan dalam menilai dan menghakimi kinerja pemerintah daerah Jakarta ini. 

Lalu, bila ditilik mundur lagi, Zaman Gubernur Ahok pun demikian. Pun saat Jokowi menjabat Gubernur kota yang awalnya bernama Batavia ini, banjir tetap tak lepas dari cerita. 

Coba, diricek lagi, sejak zaman JP Coen, lalu 66 Gubernur zaman Batavia, semua sudah mahfum atas Batavia yang pasti akan banjir, meski tidak hujan. Sebab, daerah dataran rendah dan rawa-rawa, tentu akan menjadi aliran air yang menuju ke laut. 

Aliran air itu juga sudah pasti hanya dari daerah Bogor dan sekitarnya yang datarannya lebih tinggi dari Jakarta. Tidak hujan saja dapat air kiriman yang melintas menuju ke laut, maka bagaimana kalau hujan, sementara daerahnya di dataran rendah dan aslinya rawa-rawa, maka siapa yang mau mengubah takdir Kota Jakarta, terhindar dari genangan air? 

Kasihan rakyat biasa, jadi hanya berkomentar tak cerdas menyoal banjir Jakarta karena ada yang mengulik dan membesar-besarkan berita, menyalahkan, membandingkan, hanya demi kepentingan politik mereka. 

Sekali lagi, sejak Jakarta didirikan, awalnya bernama Batavia, dari JP Coan, 66 Gubernur zaman Batavia, seluruh Gubermur ketika sudah bernama Jakarta, hingga kini tahun 2020, Jakarta dijabat Anies, siapa Gubernur yang telah berhasil menjinakkan banjir Jakarta? Belum ada. 

Tidak harus curah hujan ekstrem, tidak harus hujan lebat, sebaik apapun sistem drainase, selebar apapun kali yang melintas Jakarta, ada Banjir Kanal segala, tidak hujan saja, hanya dilintasi air yang lewat dari Bogor, Jakarta banjir. Karena dataran rendah yang asalnya rawa-rawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun