Hingga kini, masih ada netizen yang berpikir bahwa musibah virus corona, sejatinya karena ulah manusia yang sedang merancang senjata biologis yang gagal. Entah pemikiran itu benar atau tidak, hoaks atau benar, wabah virus corona terus bergulir.Â
Virus mematikan yang belum ditemukan obatnya dan dari mana asal-muasal penyebarannya pun terus menggelinding di seantero dunia.
Faktanya, jumlah korban tewas akibat wabah virus corona semakin mendekati angka 500 orang. Sementara lebih dari 25.400 orang terkonfirmasi positif virus corona di lebih dari 20 negara, terutama China.Â
Hal tersebut terungkap dari berita media nasional China Global Television Network (CGTN) dan AFP, Rabu (5/2/2020). Dalam rilisnya, Â Komisi Kesehatan Nasional China menyebut 490 orang meninggal akibat virus corona di wilayah China daratan. Bahkan, secara global, total 492 orang tewas akibat wabah virus corona.Â
Bahkan, lebih dari 20 negara telah  mengonfirmasi sedang menangani kasus virus corona. Sehingga Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan situasi darurat global, dengan beberapa negara memberlakukan larangan perjalanan dan maskapai-maskapai internasional menangguhkan penerbangan dari dan ke China, termasuk Indonesia, per Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 WIB.Â
Terbaru, seorang wanita WNI di Singapura, resmi positif terjangkit virus corona. Atas wabah virus corona yang kini melanda dunia ini, sebenarnya adakah hikmah yang wajib diambil khususnya untuk rakyat Indonesia, yang alhamdulillah hingga kini, belum terkena wabah ini di dalam negeri.Â
Dalam Seminar Awam dan Media Wabah Coronavirus: Status Terakhir di Indonesia di FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, (30/1/2020), Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam menganggap bahwa  wabah virus corona dari Wuhan, Cina, masih membawa hikmah positif bagi seluruh dunia, terutama Indonesia.Â
Adanya virus ini,  mengingatkan kita harus hidup sehat. Seperti mencuci tangan salah satu hal sederhananya, sehingga bisa terhindar dari penyakit apapun. Ari  menyoroti,  virus  yang hingga saat ini diketahui tak seganas wabah virus corona lainnya, yakni SARS pada 2002-2003 lalu, virus corona Wuhan lebih cepat menular namun dengan tingkat kematian pasien yang lebih rendah.Â
Masih  banyak yang selamat karena daya tahan tubuh, meski belakangan diketahui bahwa virus bisa menular antar manusia sebelum gejala penyakit yang disebabkannya muncul. Inilah yang diduga menjadi penyebab kasus infeksinya terus bertambah dengan cepat karena sulit dideteksi.Â
Penyebab masih misteriÂ
Merebaknya virus corona, menurut otoritas China, menyebutkan bahwa virus yang menyebar dengan cepat ini, pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir Desember 2019.Â