Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Kedewasaan dan Kasus Lamborghini

24 Desember 2019   21:00 Diperbarui: 24 Desember 2019   21:19 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNN Indonesia

Banyak sosok yang sangat rendah hati, besar hati, rileks, mau mengerti, empati, riang dan canda dan sebagainya. Tetapi lebih banyak pula sosok manusia yang sombong, besar kepala, tak memiliki empati dan simpati, tak suka tawa canda, kaku, bawa perasaan (baper) dan sejenisnya, yang ketika bersosialisasi di tempat mana pun akan timbukkan masalah atau menjadi penyebab masalah. 

Itu semua karena modal kedewasaannya. Orang-orang yang dewasa biasanya, tidak mudah terluka hatinya, tidak rapuh karena kata atau perkara sikap apalagi karena canda. 

Dewasa berarti juga mampu memutuskan mana yang harus didahulukan, mana yang boleh menjadi pilihan, mana yang diprioritaskan. Yang pasti, kedewasaan akan tiba kepada mereka yang tahu caranya memposisikan diri kapan saja, dimana saja, dan dalam situasi apa saja. 

Maka, akan matang pikiran dan pandangan dan menjadi sosok yang rendah hati serta besar hati. 

Semoga kasus Lamaborghini dan "seabreg" kasus lainnya, menjadi kesadaran masyarakat bangsa ini bahwa, kedewasaan masih menjadi barang mahal dan langka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun