Yang menjadi pertanyaan, mengapa sosok/tokoh nara sumber yang tidak dapat diambil suri teladannya untuk pemirsa, mengapa masih terus diundang dan ditampilkan oleh beberapa stasiun televisi kita?Â
Apakah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tetap melihat hal tersebut sebagai hal yang wajar? Karena sudah tak lagi mengindahkan norma dan etika serta kata-kata "kasar" pun terlontar tanpa dapat dicegah oleh pembawa acara.Â
Setali tiga uang, pembawa acara pun bak sosok/tokoh yang malah lebih tahu. Jadi, untuk apa ada debat dan diskusi?Â
Seharusnya, media layar kaca menjadi pembelajaran dan edukasi untuk generasi penerus bangsa karena model debat atau diskusi di bangku sekolah atau perguruan tinggi cukup terbatas.Â
Semoga segera lahir acara debat dan diskusi yang bermutu di layar kaca, serta mencerahkan kehidupan bangsa, bukan malah menambah keruh suasana. Untuk para sosok/tokoh yang sering diundang menjadi nara sumber, jadilah nara sumber yang santun.Â