Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Revolusi PSSI, Mimpi?

12 Oktober 2019   11:44 Diperbarui: 12 Oktober 2019   11:55 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Ada beberapa pertanyaan publik sepak bola nasional terkait tidak lolosnya beberapa bakal calon ketua, wakil, dan exco untuk kepengurusan baru PSSI mendatang. 

Ada pertanyaan pula bahwa gerakan sang Sekjen untuk mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia, sepertinya Tisha juga sangat percaya diri akan menjadi Sekjen selamanya. Pengajuan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia juga sangat terkesan dipaksakan. 

Benarkah atas nama PSSI, bukan karena ego pribadi Tisha dan demi namanya sendiri? Apakah publik sepak bola nasional pemerintah benar-benar mendukung? Sementara prestasi Timnas juga sedang terpuruk. 

Apa kata yang tepat bila Tisha terus berjalan sendiri mengajukan diri, plus paparan program pribadinya yang bernama Lima stepping stone. Program yang dibagi tiga dari fase pengembangan, performa, dan kemenangan dan dimulai sejak  tahun 2018, 2020, 2024, 2034 dan 2045. 

Nampaknya dengan jangkauan program hingga 2045, Si Tisha berasa akan menguasai PSSI hingga puluhan tahun? Mengapa Tisha begitu yakin akan menjadi Sekjen lagi di kepengurusan baru? 

Selain karena paparan program dan ngototnya mencalonkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia tanpa melihat fakta dan kondisi Indonesia dan timnasnya, teryata, lolos tidaknya bakal calon ketua, wakil, dan exco juga ditentukan oleh Sekjen seperti yang diungkap oleh Komisi Pemilihan (KP).

Bahkan dengar-dengar, mafiapun tetap berkeliaran, sebab ada bakal calon yang kabarnya diminta membayar bila ingin tetap diloloskan sebagai bakal calon pengurus baru. 

Dari berbagai sumber informasi yang tersebar di media massa maupun dari ungkapan langsung para bakal calon yang digugurkan oleh KP yang hanya berganti nama, meski tetap saja pelakunya adalah orang dalam PSSI, memberikan deskiripsi bahwa sebagian bakal calon yang tidak diloloskan adalah mereka yang berseberangan dengan pengurus lama yang masih ingin menguasai Kerajaan PSSI. 

Bahkan KP pun terang-terangan mengungkap, tidak lolosnya bakal calon, selain dari masalah persyaratan, kesekjenan PSSI juga turut mempertimbangkan lolos tidaknya bakal calon itu. 

Jadi ngotot menjadi tuan rumah Piala Dunia, menentukan bakal calon lulus atau gagal, masih adanya mafia, adalah indikasi bahwa revolusi pembenahan sepak bola nasional masih sebatas mimpi karena oknum-oknum ini!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun