Setelah kemarin, Sabtu (7/9/2019), publik sepak bola nasional dihibur oleh penampilan spartan Garuda Nusantara binaan Fakhri Husaini di Stadion Patriot Chandrabhaga, saat bentrok meladeni tamunya, Timnas Iran U-23 dalam partai uji coba menjelang Piala Asia, sore ini, angin segar, kembali berhembus dari Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Minggu (8/9/2019), setalah Tim Nasional U-23 berhasil meraih juara Trofeo Hamengkubuwono X Cup 2019. Bukan hanya meraih juara, penampilan Timnas U-23 juga terlihat cukup bergigi, kendati belum digabung dengan pemain senior.
Kedua laga Timnas muda ini, setidaknya mampu mengobati rasa duka dan kecewa atas terpuruknya Timnas senior yang ditekuk oleh Timnas Malaysia dalam laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2020, yang diwarnai pula oleh ricuh suporter.
Timnas U-23 yang dipersiapkan untuk SEA Games Filipina November mendatang, sore ini juga tampil sesuai dengan harapan. Meski dalam trofeo kali ini tim yang dihadapi adalah pemimpin klasemen sementara Liga 1, Bali United dan tim papan atas Liga 2, namun dengan amunisi yang ada, penggawa muda Garuda U-23 mampu menjinakkan kedua kakaknya.
Setidaknya, trofeo yang menjadi penutup program TC Timnas U-23 sejak 26 Agustus ini, selain menghasilkan tropi, juga menghasilkan gambaran kekuatan Timnas U-23 dalam kancah SEA Games nanti. Dengan kekuatan 30 pemain, Indra Sjafri, tak kesulitan memilih pemain yang diturunkan dalam laga menghadapi dua tim yang berbeda kasta.
Dalam laga perdana menghadapi Bali United, Garuda muda, mampu mematahkan perlawanan jagoan Liga 1, Bali United dengan 1 gol tanpa balas. Begitupun dalam laga kedua saat bentrok dengan PSIM Yogyakarta, bahkan Timnas U-23 mampu melesakkan 4 gol.
Kemenangan 1-0 versus Bali United dan 4-1 atas PSIM Yogyakarta, bukan hanya menjadikan Timnas U-23 meraih juara, namun lebih penting adalah, saya mencatat, kondisi Timnas U-23 semakin menjanjikan.
Yang pasti, penyelenggaraan Trofeo Hamengkubuwono X Cup 2019 sebagai salah satu persiapan Timnas Indonesia U-23 sebelum mengikuti SEA Games 2019 di Filipina, dapat dijadikan acuan Indra untuk menentukan sekitar 40 pemain yang didaftarkan dalam SEA Games, sekaligus dapat menjadikan gambaran skuat Timnas U-23 terbaik.
Mundurnya pendaftaran pemain untuk SEA Games, yang semula pada 2 September, lalu mundur menjadi 20 September, dimanfaatkan oleh Indra untuk melihat penampilan para pemain. "Rencana awal dengan mundurnya pendaftaran pemain itu kami mau perdalam internal game. Tapi ketika ada tawaran membuat turnamen (trofeo) ini, kami bersyukur sekali dan bisa melihat semua kemampuan pemain di laga nanti," ujar Indra kepada awak media.
Setelah Trofeo, Timnas U-23 juga tak dapat berleha-leha, sebab sebelum terjun di SEA Games, pasukan Indra Sjafri akan  mengikuti turnamen mini di Tiongkok pada  tanggal 7-15 Oktober yang diikuti oleh timnas kelas dunia seperti, Yordania, Uni Emirat Arab, dan tuan rumah.
Semoga perjalanan proses persiapan Timnas U-23 menuju SEA Games Filipina berjalan lancar, hingga pasukan muda ini mampu membanggakan sepak bola nasional dengan kembali menjadi jawara SEA Games 2019. Amiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H