Mohon tunggu...
siyam firman
siyam firman Mohon Tunggu... -

sehat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Anarko di Titik Nol

15 Mei 2019   07:42 Diperbarui: 15 Mei 2019   08:04 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Truwesti remaja pencari jati diri. dalam setengah perjalanan kuliahnya dia mengalami kejenuhan. kejenuhan demi jejenuhan ia lewati dengan nongkrong di cafe cafe dekat kampusnya. dia mulai berkenalan dengan banyak orang. karakternya yang mudah bergaul membuanya nyaman dengan siapapun yang ia jumpai. sampai hampir seluruh orang yang berada di cafe tersebut mengenalnya. ia dikenal dengan pangilan Mas esti.

Mulai di panggil 'BUNG'

bertemu dengan orang orang baru membuat pemikirannya terbuka dalam segala bidang. bersama Bung Taki, Bung Jabar, dan Bung Aly ia berdiskusi tentang filsafat. setuntas ia belajar filsafat umum, ia menlajutkan sendiri dengan membaca buku filsafat materialisme. seperti Madilog dan kawan kawan nya. selanjut di madilog ia menuju ke Buku Das Kapital Karya Karl Marx. ini adalah awal pemikirannya terbuka tentang sistem politik dan ekonomi di dunia. kesadaran yang menggebu-gebu dan pemikiran liar akan banyaknya hal yang salah tentang sistem di dunia membuanya jerah dan ingin berteriak di depan kepala kepal pemerintahan negara.

lalu, ia memutuskan untuk bergabung dengan organisasi gerakan buruh dan tani. orasi-orasinya dalam setiap demostrasi di depan kantor DPRD itu membuat namanya sangat mudah tercuah. berciut dan bergema seantero dunia pergerakan. dari situ ia di nobatkan oleh kawan seperjuangannya dengan panggilan Bung True. dan setiap namaanya di panggil serasa tidak ada orang yang mengenal dia.

Dua tahun berlalu

dua tahun ia jalani dengan ber-orasi dan meregenerasi kader -kader serupa dengan ucapa dan tindakan Bung True. namun pada hari ini Bung True mengalami masalah. Masalah itu membuatnya terdiam dan mengurung dirinya di kamar. ia menyadari bahwa kawan-kawan seperjuangannya yang dulu semasa, seperjuangan, sejalan dan bergerak bersama sudah lulus. ia merenung ketika melihat kawan-kawanya harus bekerja menjadi seorang buruh pabrik dan menerima gaji rendah. ia takut jika ia akan masuk seperti mereka. mereka yang telah direbut waktunya dengan jam padat yang tak bisa menyuarakan lagi gema-gema senduh yang menerkam alam raya dan harus bergelimang tugas sampai otaknya buntu untuk berpikiran yang sama seperti dulu. lalu ia mulai mendalami ideologi baru ANARKO SINDIKALIST

ANAKO SINDIKALIST

memandang serikat buruh berpotensi sebagai kekuatan revolusioner untuk perubahan sosial, mengganti sistem Kapitalisme dan negara dengan sebuah masyarakat baru yang dikelola secara demokratis oleh kaum pekerja. Anarko-Sindikalis berupaya menghapuskan sistem kerja-upah dan negara atau kepemilikan pribadi terhadap alat produksi, yang menurut mereka menuntun pada pembagian kelas. Anarko-Sindikalis merupakan aliran gerakan anarkis yang populer dan aktif hingga hari ini. Gerakan Anarko-Sindikalis memiliki pendukung yang cukup banyak di dunia dengan berbagai organisasinya di berbagai belahan dunia. 

Bung True beranggapan bahwa ini sebagai bentuk penyesalan ia apa yang selalu terjadi.......

kita  lanjut besok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun