Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Asik dengan Google Classroom

27 Juli 2022   09:05 Diperbarui: 27 Juli 2022   09:19 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai alternatif perangkat belajar. foto kominfo.

PANDEMI Covid-19 telah merusak berbagai sendi kehidupan. Termasuk dunia pendidikan. Banyak sekolah diliburkan demi mencegah penyebaran virus dari Wuhan, Cina itu.

Pemerintah pun mencari solusi untuk mengatasinya. Berbagai alternatif perangkat belajar. Misalnya dengan menggunakan platform Google Classroom atau Google Kelas.

Classroom dapat digunakan baik di komputer, ponsel Android, iPhone ataupun tablet iPad. "Dengan Classroom, pengajar dapat membuat kelas, mendistribusikan tugas, memberi nilai, mengirim masukan, dan melihat semuanya di satu tempat," begitu definisi Google.

Classroom adalah layanan yang ideal untuk guru dan murid jika ingin belajar secara jarak jauh. Atau bisa juga untuk orang tua yang ingin mengajari anaknya secara fun. Maka dari itu Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai pihak yang bertanggung jawab telah menyelenggarakan webinar yakni Literasi Digital dengan mengusung tema:"Belajar Asik dengan Google Classroom."

Sebagai Key Opinion Leader, Desra S.Hum, saat menjadi narasumber webinar dengan tema"Belajar Asik dengan Google Classroom"yang diselenggarakan Kementrian Komunikasi dan Informatika, Rabu (29/6/2022) mengajak kita untuk mengetahui lebih dalam Google Classroom.

"Pada masa pandemi kita dituntut berkomunikasi secara digital seperti pembelajaran online, walaupun secara online kita tetap harus memiliki digital culture atau budaya komunikasi digital yang positif," kata Desra S.Hum.

Lebih lanjut diuraikan, digital culture adalah budaya diruang digital yang terbentuk di zaman modern seperti sekarang dengan mengikuti perkembangan internet yang bersifat mempermudah proses dan cara pengerjaan dengan perangkat-perangkat yang mempermudah berbagai urusan seperti dengan adanya zoom, google classroom untuk media pembelajaran.

Ia menambahkan pada akhir pemaparan materinya bahwa, diruang digital kita perlu mengedepankan digital culture yang mengacu kepada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika serta dalam digitalisasi budaya bisa dilakukan dalam pembelajaran online, salah satunya menggunakan media Google Classroom.* 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun