Sulit dilukiskan dengan kata. Hanya satu kata yang terucap: fantastis!
Perjuangan yang melelahkan itu terbayar kontan. Cucuran keringat terbalas dengan prestasi membanggakan.
Kalungan medali emas layak melingkari leher Gresya Polii/Apriyani Rahayu. Ganda putri Cina Chen Qing Chen/Jia Yifan, ditaklukkan dua gim 21-19, 21-15. Di laga pamungkas, Senin (2/8).
Terima kasih Greysia/Apriyani. Berteriaklah sekuat mungkin. Menangislah sederas-sederasnya. Basahilah bumi yang terluka ini dengan kebahagiaan. Air mata kalian adalah emas.
Dari layar kaca, saya merasakan getaran hatinya. Saya merasakan tangis bahagianya. Merinding bulu kuduk ini melihat ekspresinya.
Sejarah terukir di Tokyo. Tinta emas mencatat nama kalian. Â Emas ganda putri. Kalungan emas pertama kontingen Indonesia. Di Olimpiade Tokyo 2020.
Bukan cuma untuk insan bulutangkis. Bukan semata menjaga tradisi sejak Olimpiade Barcelona 1992.
Tapi medali ini untuk seluruh masyarakat Indonesia. Setidaknya bisa dijadikan obat pelipur lara bagi negeri kita yang dilanda musibah covid-19.
Kalian yang terbaik. Kami bangga. Semua bangga. Indonesia bangga. Berkat perjuangan Grey/Apri, lagu Indonesia Raya akhirnya berkumandang. Merah Putih berkibar di podium tertinggi.
Selamat Grey/Apri!**