Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sayup-sayup Gema Takbir dari Sebelah

20 Juli 2021   08:02 Diperbarui: 20 Juli 2021   08:12 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. sumber: pikiranrakyat.com

Namun di tengah wabah virus corona (Covid-19) saat ini tentu saja ada tradisi Idul Adha yang berbeda. 

Biasanya berbondong-bondong melaksanakan shalat Idul Adha, kali ini dianjurkan dilakukan di rumah. Insya Allah kita diberikan kebahagiaan, kedamaian, dan kesehatan yang sehat. Tetap di rumah - tetap aman.

Indonesia Tak ingin terjebak seperti India yang kini masuk zona hitam.  Begitu melonggarkan protokol kesehatan, semua berubah jadi ambyar. Mereka lupa pesan Mathama Gandhi. Harta sejati adalah kesehatan. Bukan emas dan perak.

India mencatat 414.513 kematian Covid-19, Selasa (20/7). Total yang terkonfirmasi lebih dari 31.173.019 juta. Berdasarkan data worldometers. Sedangkan Indonesia dengan total kasus baru 34.257 berada di posisi 14 dunia. Total terkonfimasi menembus 2.911.733.

Allaahu akbar ... allaahu akbar allaahu akbar... Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil-hamd...

(Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah).

Gema takbir masih terngiang di telinga. Indahnya lantunan gema takbir membuat hati bergetar. Air mata tak terasa menetes di wajah.

Saya yakin di balik musibah ada hikmah. Kita semua tentu bisa merasakannya. Semoga pandemi berlalu. Selamat Idul Adha 1442 H.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun