3. Persatuan Indonesia (di tengah pandemi Corona)
Butir-butir Sila Ketiga;
a. Tidak boleh menerima tamu saat Lebaran
b. Tidak boleh mudik, tradisi budaya yang hilang
c. Tidak boleh halal bi halal
d. Tidak boleh berkunjung ke sanak famili.
e. Komunikasi sesama warga terkikis.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan (di tengah pandemi Corona).
Butir-butir Sila Keempat;
a. Pilkada serentak sempat ditunda penyelenggaraannya.
b. Wakil rakyat tak bisa bersuara karena terkukung di rumah
c. Demokrasi kerakyatan mati suri.
d. Pemimpi partai politik maupun organisasi masyarakat tak berkutik dibungkus corona.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (di tengah pandemi Corona)
Butir-butir Sila Kelima;
a. Program Bantuan Sosial Corona bermasalah. Banyak rakyat terdampak corona tidak bisa menikmati.
b. Supermarket dibuka meski jamnya dibatasi, tapi pasar rakyat sempat terisolasi.
c. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berkuasa, rakyat menderita.
Itulah fenomena yang terjadi. Inilah ujian besar kita bersama. Jangan biarkan Pancasila merintih. Hari kelahirannya yang kerap diperingati pada 1 Juni, kini hanya beroleh kado pahit.
Ini tak boleh terus berlarut. Virus corona harus diusir dari bumi Pertiwi. Caranya: Bersatu melawan corona. Jangan justru memanfaatkan di tengah penderitaan rakyat.
Cintai Pancasila dengan menerapkan perilaku yang menjunjung tinggi kebersamaan, musyawarah, persamaan derajat, dan saling tolong menolong (gotong royong).
"Kuat karena bersatu, bersatu karena kuat." Itu kata Ir Soekarno.***
Suryansyah
Warga Depok Paling Pinggir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H