perempuan trengginas bernuansa merah jambu
    mungil tubuhnya, lincah geraknya
rambut tergelung di ujung atas kepala
    hiasan mahkota sederhana
garis-garis di sudut mata menandakan kumpulan usia
     tegas, cergas,
     senyum tipis tak pernah lepas
kulihat ia sekelebat berlalu
ringan langkahnya
amboi!
cantik parasnya memagut perhatianku
sekelebat lagi ia berlalu
hutan hijau berhalimun putih susu
cemara wilis pekat terlihat abu-abu
perempuan trengginas melintas lagi di pandangku
sebilah pedang panjang tak bersarung
berpangkal hias ukiran naga dan bunga-bunga
di hadapannya, perempuan lebih muda
berpakaian serba putih sutra lembut ringan, lengan panjang, berpita-pita di pergelangan, celana panjang berkerut di mata kaki
   ksatria wanodya
tibalah adegan itu: pedang panjang diulurkan kepadanya
perempuan berbusana serba putih menyentuhkan lututnya di haribaan bumi
kepalanya tertunduk
dua tangannya menengadah ke angkasa
pedang panjang seketika berpindah dari Sang Merah Muda ke telapak tangan Sang Putih Murni
aku menyaksikannya dengan seribu napas tertahan
di danau bening perbukitan aku bercermin
kulihat bayanganku di antara batu-batu
: akulah dia, dialah aku
: perempuan muda berbusana serba putih
: sebilah pedang panjang tanpa sarung, perak ukir naga puspa erat tergenggam di tanganku
10 Maret 2021 (22:51 WIB)
Budha Kliwon, Kajeng Kliwon, Tithi 12 Krisnapaksa bulan Magha 1942 Saka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H