enam tahun ada 2191 hari
selama itu sudah 312 malam minggu kuhabiskan denganmu
: gadis manis mungil alis mata lebat indah
bagiku mencintaimu adalah membangun rasa percaya dirimu
bagiku mencintaimu adalah menyemangatimu ketika ayahmu tiba-tiba berpulang dan kau yang harus jadi penerus usaha yang beliau tinggalkan
bagiku mencintaimu adalah membiarkan diriku tersihir tiap kali mataku menangkap senyum renyahmu
bagiku mencintaimu adalah belajar hening ketika amarah menguasaimu
Semarang Solo bukan masalah
Jakarta-Semarang?
Jakarta-Solo?
: perkara mudah
Desember lalu malam mingguku berubah
di ujung telepon kau bilang mau pisah
kutanya mengapa?
apa aku ada salah?
katamu aku tak pernah salah
dan Covid-19 sialan memborgol langkah
di Solo kutemui kau saat test kit strip satu
kau bilang, seseorang telah mencuri hatimu, dan kita selesai
kita selesai? ulangku
kita selesai, ucapmu
tanpa ragu
lalu bagaimana desain undangan warna biru kesukaanmu?
lalu bagaimana kebaya putih akad nikah pilihanku?
lalu bagaimana izin Bapak Ibu untukku berucap syahadat?
1001 lalu bagaimana, namun hatimu rupanya telah membatu
malam minggu ini aku di Jakarta
malam minggu ini aku tak tahu lagi
apakah enam tahun adalah kesia-siaan tanpa arti,
atau sebuah jalan terbaik yang memang harus kulalui untuk menjadi manusia utuh?
6 Februari 2021
Malam Minggu 18:06 WIB
Saniscara Pon, Tithi 10 Krisnapaksa Bulan Pusya 1942 Saka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H