zenith dan nadir
aku berselendang kesumba menabur kesuma
mencari ragamu, namun tiada kujumpa
aku pergi ke Utara, tersesat di Pura Ulun Danu Batur yang meru sebelasnya beraura tiada tara;
: ke Timur Laut, Pura Agung Besakih memberiku sirih untuk kukinang dan benang untuk kurajut;
: ke Timur, Pura Lempuyang Luhur menyapaku dengan untaian Jepun berkelopak subur;
: ke Tenggara, Pura Luhur Andakasa mendekapku dengan segera;
: ke Selatan, Pura Uluwatu meminjamkanku titian dan jembatan;
: ke Barat Daya, Pura Tanah Lot membuatku bersimpuh tak malu menyeraya;
: ke Barat, Pura Batukaru memintaku meletakkan beban yang terasa semakin berat;
: ke Barat Laut, Pura Pucak Mangu  menyakinkanku bahwa cinta kita pasti bertaut;
zenith dan nadir
aku berselendang wilis menarikan Rejang Dewa
mencari ragamu: tiada
hanya saja selalu kurasa ada yang mencuri pandang
mengawasiku dari kejauhan
:
engkaukah itu, Kangmas?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H