Detik-detik mendekat ke puisi
Apakah aku yang mendekat?
Apakah puisi yang mendekat?
Apakah ada energi tak kasatmata jadi benang merah antara aku dan puisi?
Detik-detik berpuisi
Kudengar angin berpuisi
Kudengar hujan berpuisi
Kudengar deru kereta, denging mesin pesawat terbang, gemeresek radio komunikasi di taksi, gesekan roda koper diatas lantai bandara, bunyi cempreng pintu belakang mobil merek Jepang buatan Indonesia saat ditutup dengan tenaga penuh: bagai puisi
Siapa nyana, nanti malam akan kudengar puisi dan petikan gitar?
Benarkah?
Akankah terjadi?
Benarkah?
Jantungku berdegup tujuh kali lebih kencang
Panas dingin jemari
Bisakah kupercayai semua ini?
:
Seperti remaja jatuh hati, kunanti Selasa malam ini
Surabaya yang panas, 07112016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H