Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Detik-detik Berpuisi

16 Januari 2021   23:23 Diperbarui: 16 Januari 2021   23:33 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Detik-detik mendekat ke puisi
Apakah aku yang mendekat?
Apakah puisi yang mendekat?
Apakah ada energi tak kasatmata jadi benang merah antara aku dan puisi?

Detik-detik berpuisi
Kudengar angin berpuisi
Kudengar hujan berpuisi
Kudengar deru kereta, denging mesin pesawat terbang, gemeresek radio komunikasi di taksi, gesekan roda koper diatas lantai bandara, bunyi cempreng pintu belakang mobil merek Jepang buatan Indonesia saat ditutup dengan tenaga penuh: bagai puisi

Siapa nyana, nanti malam akan kudengar puisi dan petikan gitar?
Benarkah?
Akankah terjadi?
Benarkah?
Jantungku berdegup tujuh kali lebih kencang
Panas dingin jemari
Bisakah kupercayai semua ini?

:
Seperti remaja jatuh hati, kunanti Selasa malam ini

Surabaya yang panas, 07112016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun