Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jomblowati Abad Ini

14 Januari 2021   08:49 Diperbarui: 14 Januari 2021   09:09 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi putus pacaran (Tempo.co)

Namaku Vitri. Pake V. Hari yang apes buatku nih hari ini. Kemarin adalah hari terburuk sebenernya. Karena aku dan Ricko resmi putus pacaran. Entah siapa mutusin siapa. Walaupun menurutku aku yang mutusin dia.  Tapi entah mimpi apa aku semalam, tiba-tiba hari ini beneran jadi nightmare buatku.

Saat aku menghambur dan bergabung ke kubikal biru teman-teman di departemen sebelah, tiba-tiba lampu dipadamkan diganti lampu disko konyol yang menyala warna warni. Lalu aku menerima setangkai bunga mawar duka cita. Teman-teman departemen sebelah dan sebelahnya lagi sudah berkumpul dengan formasi acak.  Ada yang duduk, ada yang berdiri.

"Turut berduka cita ya, Non"
Aku terperangah. Wih. Ada apa ini?

Belum abis tampang bengongku menerima 'kenyataan' ini, kudengar sebuah penjelasan gamblang ini:
"Atas putusnya kamu...."

Jiaaaahhh... ! Kiamat! Dari mana ini seluruh dunia tahu perihal putusnya aku dengan Ricko? Satu persatu menyalamiku dan cipika cipiki diberikan penuh cekikikan disusul gelak tawa atas canda-candaan heboh.

"Mbaak... pesen bunga papan duka cita buat Vitri niihh... yang gede ya.. super size...! Kita kirim ke rumahnya", ujar mbak Dini ke mbak Wiwied yang salah satu job description departemennya di Corporate Secretary adalah mengirimkan bunga papan ke relasi kantor atas berbagai hal peristiwa kehidupan. HUT, perayaan kegembiraan dan duka cita.

"Iya mbak... ucapannya gini nih ..."
Sahut Pryski yang cantik dengan muka puas. Dia menunjukkan meme bergambar bunga papan dengan ucapan happy wedding yang konyol dari mantan pacar. Padahal dia sendiri juga barusan jadi jomblo.

Tiba-tiba saja saat aku berdiri menyandar ke kubikal biru, sudah dikelilingi jomblowati beken kantor ini. Pryski, Acid, dan Si Batak Fotogenik Kristin. Para penghuni lantai satu gedung ini tiba-tiba kesetanan untuk memotret kami. Mengatur bagaimana ekspresi dan pose untuk dimasukkan dalam frame yang kira-kira judulnya "Jomblowati Abad Ini: yang udah lama putus dan yang baru aja putus".

Kristin mulai bercerita gimana ia datang ke resepsi pernikahan mantan pacarnya yang disambut dengan lambaian tangan mempelai laki-laki namun seketika mempelai wanita berubah raut wajahnya. Kak Rudi menimpali dengan nasehat untuk jangan pernah memberi hadiah jaket jika ingin hubungan tetap langgeng. Ini sharing pengalaman kisah nyata yang dialami Kak Tina, tentangga kubikal Kak Rudi.

Mbak Wiwied yang tadinya hanya diam sambil senyum-senyum akhirnya buka suara, "Bentar, bentaarr... Kita  kasih soundtrack yang pas duluuu..."

Lalu dengan kekompakan tingkat tinggi, di kubikal kak
Rudi, mbak Ri siap dengan klik mouse mautnya mencari lagu "Merenda kasih"-nya Kahitna dan Dea Mirella. Kata mbak Ri, ini lagunya cucok banget buat kejadianku putus. Tepatnya, berdasarkan pengalaman pribadinya!

Lalu mengalirlah lagu-lagu melow yang khusus didedikasikan untukku Si Malang yang Barusan Putus Cinta. Huwaaaaa....!

Speaker bundar hitam Harman Kardon di tengah-tengah ruangan cukup puas meledekku dengan suara menggelegar impas desibelnya untuk bangunin orang sahur. Bahkan Pak Boss di ruangan ikutan nimbrung. Beliau ambil gitar dan mulai genjreng lagunya Chrisye dengan vokalis utama mbak Wiwied ditingkahi suara teman-teman :"Desaaahh rintikk hujaannn... yang tak hentiii menemaniii...."

Buseeeng.... Maaaakkk... aku di-bullyyy...! Kenapa juga cerita putus cintaku bisa jadi komoditi keriangan heboh begini?

***

Mmm... nightmare ya tadi kubilang? Ternyata enggak juga deh. Bahkan aku larut dalam keriangan teman-teman kantor yang tingkah polahnya bikin aku betah. Suasana kerja yang cair, nyaman, dan bisa tertawa lepas di sela-sela kepenatan dan target kerja yang ketat ternyata anugerah banget! Juga teman-teman kantor yang menyenangkan. 

Konyol. Heboh. Lucu. Kami semua sing along dengan seluruh energi potensial suara sember-bagus-fals bercampur jadi satu. Kompak menyanyikan seluruh koleksi lagu sedih dan melow dan menjiwainya dengan satu semangat: being happy anywhere and anytime!

I love you, Full, my friends.....!

Rabu 1 Juli 2015.

*dedicated to Fitri*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun