2 Januari 2021
aku bersenandung:
Bandung,
Bandung,
dilingkung gunung
tempat kuberlindung
tempatku di Utara Bandung
Tangkuban Parahu
Bandung,
Bandung
dilingkung gunung
tempatku berlindung
Sasakala Lutung Kasarung
Lambang Budi Agung
cinta dan kasih sayang
pedoman hidup
waktu Tuhan tersenyum
lahirlah Pasundan
Pasundan tempat lahir hamba,
Parahyangan
bersemayamnya para dewa,
Parahyangan
~~~
Ah, Kyoto
jauh
sungguh
perlu penerbangan di ketinggian 35 ribu kaki
delapan jam, lebih
melewati awan-awan
menembus mendung
Mendung
pekat menyelubung Bandung
aku di sini berjuang mengelola rindu yang mengerubung
di Bandung
mug putih
kesayanganmu
kuminta sangat untuk kau tinggal
"I love you to the moon and back"
kata-kata berjejak di pinggang keramik berisi coklat hangat
minuman favoritmu
Anak Lanangku
biar kutuntaskan rindu
Ibu di sini
jemari mengeriput
barangkali tersebab suhu udara
dan tentu saja: usia
Bandung,
Bandung
dilingkung gunung,
tempat ku berlindung
Kyoto
impianmu sejak lama
engkau memang Semata Wayang
Ibu bukan penghalang
langkahmu harus terayun panjang
sangat panjang
sejauh pandang impianmu tentang Jepang
sepanjang jalan juangmu
wujud-nyatakan riset biokimia selular
rindui saja Ibu
jangan khawatirkan
doa-doa akan terus terlangitkan
untukmu
tersayang
Pasundan, 2 Januari 2020
Puisi sebelumnya: Dua Puluh Dua Satu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H