Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kisah Ibu Sepuh (2)

1 Januari 2021   05:11 Diperbarui: 6 Januari 2021   17:05 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semerbak Sirih di pelataran Goa Lawah
Ibu Sepuh memandangmu dari jauh
meminta bersabar
sebab yang tengah terjadi sungguh tak mudah
penuh halang rintang

seekor monyet bergelantungan riang
melompat dari satu pohon ke pohon lain di Telaga Mas
mulutnya sibuk mengunyah jarahan buah dari pejati

Ibu Sepuh merengkuh bahumu
mengelus kepalamu
"Bagaimana bila kerudung brokat putih ini untuk Ibu, Cening?"
sebatang dupa menyala
teken kecil ia ketukkan di tanah
eka ~
dwi ~
tri ~

bunga Kenanga
pohonnya ada dua
tumbuh di sisi kiri pura
wangi sandat di canang sari
Panca Tirta menerima sembah bakti
Mpu Gnijaya
Mpu Ghana
Mpu Sumeru
Mpu Kuturan
Mpu Bharadah

Pura Luhur Silayukti
menjadi saksi
kecup Ibu Sepuh di rambutmu
ia genggam kain kerudung
di dadanya yang seluas samudera
bisiknya di telinga,
"Akan kubawa kemana kaki membawa
tangkil ke segala Pura"

senyummu indah mengembang
ucapmu padanya sebelum jarak merenggang
"Inggih, Ratu Niang"

1 Januari 2021

Catatan penulis:

Canang Sari: persembahan (jenis perlengkapan upacara sembahyang di Bali

Cening: panggilan untuk anak (mengandung unsur kesayangan)

Pejati: jenis perlengkapan sembahyang di Bali
Sandat: bunga Kenanga

Tangkil: acara menghadap ke tempat suci atau yang dihormati

Teken: semacam tongkat bisa berfungsi sebagaialat bantu berjalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun