Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kidung Tarendra

27 Desember 2020   13:31 Diperbarui: 27 Desember 2020   14:14 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam minggu
langit tersenyum
bulan di Timur Laut
hadir menampilkan wajah hari ke-13
abrit dumalima
sepokok Pandan Laut
masih di sana:
tegak
tegap
tegar
cahaya membimbingku
ke dalam hening
: tudung seta
: tudung bunga Ketola

seperti baru kemarin
dwi warsa berlalu sudah
pantai berpasir putih
tebing karang
undakan anak tangga
: ombak membimbingku ke ceruk kecil berpermadani pasir
: catra aneka warna

Seorang Tarendra menepuk pundakku
Dipercikkannya embun ke dahiku

"Bangunlah"
Katanya,
"Jaya Jaya Wijayanti"

Kusangka ia menyebut namaku

Ia membenarkan sebagian.
Lalu berkata,

"Sesungguhnya kemenangan itu ada tiga:
kemenangan di rahim Ibu ~ jaya pratama
kemenangan mengarungi kehidupan ~ jaya dwitya
kemenangan abadi: Wijayanti

Jadikan syukur azimat dan wiridmu"

Sang Tarendra lalu berkidung tentang Wijaya Kusuma yang bermekaran di taman hatinya

Nyanyian syahdu untuk semesta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun