Kebetulan yang manis.Â
Sebab kota kelahiranku sejak masa Ratu Shima di abad ke-7, tak henti menawarkan 1001 pemandangan sandyakala indah di beragam pantai yang menghadapkan wajahnya ke Barat, kepada Sang Baruna, air, lautan, samudera.
Seperti saat itu, pada sebuah Tumpak Pthak saat bulan Wujana, dan langit merapalkan mantranya lirih "Nekunging Bun Wangining Tyas", kita bertiga terperangkap di senja yang manis.
![Sisi lain pantai saat senja (dokumen pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/20/fb-img-1608473223885-5fdf5ae1d541df2801064f22.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI