Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Niskala

27 Agustus 2019   02:22 Diperbarui: 30 Agustus 2019   01:10 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jauh di Selatan kutangkap gigilku yang tak juga mau reda.
Kupeluk
Kupeluk
Kupeluk
Diam ia menetap lama
Berubah menjadi derai air mata

Jauh di Selatan kuusap lukaku dengan raba dan tiupan doa
Darah yang menetes tampak tak seberapa
Terjejak di butir pasir putih yang telah berabad menunggu waktu tiba

Wahai Jiwa!
Adakah yang lebih indah dari jiwa-jiwa tua yang saling berpeluk dan bersapa?
Yang getarnya mengguncang dada anak manusia?

Debur kah itu?
Gemuruh kah?
Reda
Hilang
Sayup
Hening
Sebuah tembang sunyi mengalun lembut
Seperti senandung Ibunda menidurkan Sang Permata Hati

Seperti ajakan senyum Ibunda pada bayi di dekapan yang matanya bulat jenaka

Oh, Ibu
Ampuni saja putrimu
Doakan ia semoga sanggup menetapi sirathal mustaqim
Semoga dalam pelukan damai Sangkan Paraning Dumadi

Location unknown, 26 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun