Sudah lama aku tak ke Bogor
Baranangsiang!
Baranangsiang!
Lantang pekik kernet di kota seribu angkot
Debu ditelan hujan
Benci adalah gerimis riris berisi kristal-kristal garam siap menancapi luka hati menganga
Perih
Sudah lama aku tak ke Bogor
Tapi jingkat kijang istana nempel di pelupuk mata
Lingkar pinggang pohon tua
Berdepa-depa
Rimbun daun hijau
Seperti nyata
Di hadapan
Gemingku pada Bogor seperti acuhku pada bolu talas warna ungu
Hela napas
Rindu dikunyah waktu
Tersesap-sesap hingga ampasnya tanpa rasa sudah
Sudah lama aku tak ke Bogor
Rasaku sepa
Kosong
Surakarta, April 2017
Buku Antologi Puisi, "Buitenzorg: Bogor dalam Puisi Penyair Nusantara", halaman 110, Penerbit Imaji bekerja sama dengan Yayasan Satya Citra Indonesia, Oktober 2017.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI